Perbandingan Model Var Dan Var-Lstm Dalam Memprediksi Kedatangan Wisatawan Di Bandara Ngurah Rai Dan Nilai Tukar Dolar
Abstract
Pariwisata memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia dan
memberikan kontribusi signifikan terhadap pembangunan nasional. Bandara
Ngurah Rai di Bali berperan sebagai pintu gerbang utama bagi kedatangan
wisatawan mancanegara di Indonesia. Fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar
Amerika Serikat (AS) merupakan salah satu faktor yang memengaruhi jumlah
kunjungan wisatawan. Dalam analisis deret waktu, model Vector Autoregressive
(VAR) digunakan untuk menganalisis hubungan dinamis antarpeubah deret waktu
dengan mempertimbangkan pengaruh nilai masa lalu dari masing-masing peubah
maupun peubah lainnya. Sementara itu, model Long Short-Term Memory (LSTM)
diterapkan untuk mengatasi pola nonlinier pada data yang bersifat fluktuatif. Dalam
upaya meningkatkan akurasi peramalan, metode sliding window cross validation
diterapkan pada kedua model dengan tujuan menentukan lag optimal pada VAR
dan hyperparameter tuning pada LSTM melalui grid search. Integrasi kedua
pendekatan ini dalam model hybrid VAR-LSTM memungkinkan analisis pola data
yang lebih komprehensif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model hybrid VAR
LSTM memberikan akurasi peramalan yang lebih baik dibandingkan model VAR,
dengan nilai Mean Absolute Percentage Error (MAPE) sebesar 0,20% untuk nilai
tukar IDR/USD dan 7,36% untuk jumlah wisatawan mancanegara di Bali. Tourism plays a vital role in Indonesia’s economy, significantly
contributing to national development. The International Ngurah Rai Airport in Bali
serves as a key gateway for international tourist arrivals. Fluctuations in the
Indonesian Rupiah (IDR) exchange rate against the United States Dollar (USD) are
among the factors influencing the volume of tourist visits. In time series analysis,
the Vector Autoregressive (VAR) model captures dynamic relationships among
multiple variables by modeling each as a function of its own lagged values and
those of other variables. In addition, the Long Short-Term Memory (LSTM) model
is used to identify nonlinear patterns in highly volatile data. This study applied
sliding window cross-validation to both models to enhance forecasting performance.
In the VAR model, it was used to determine the optimal lag length, while in the
LSTM model, it was combined with grid search for hyperparameter tuning. The
integration of these approaches into the hybrid VAR-LSTM model enabled a more
comprehensive analysis of temporal patterns. The results indicated that the hybrid
VAR-LSTM model significantly improved forecasting accuracy compared to the
traditional VAR model, achieving Mean Absolute Percentage Error (MAPE) values
of 0.20% for the IDR/USD exchange rate and 7.36% for international tourist
arrivals in Bali.
