| dc.description.abstract | World Economic Forum menyatakan bahwa lebih dari 7,5 juta pekerjaan akan
hilang pada tahun 2027 digantikan oleh Artificial Intelligent (AI), namun sumber
daya manusia tetap sebagai aset utama perusahaan. Manusia adalah sumber daya
yang sangat penting dalam sebuah organisasi, karena manusia dapat mendukung
organisasi melalui pekerjaan, kreativitas, dan peran aktual. Kinerja karyawan
merupakan upaya perusahaan untuk mencapai tujuannya dan menjadi salah satu
faktor penentu keberhasilan perusahaan. Rendahnya kinerja karyawan di era
persaingan masih menjadi masalah utama dalam pengelolaan sumber daya manusia
Rendahnya kinerja karyawan merupakan masalah utama yang dihadapi oleh
perusahaan sehingga meningkatkan kinerja menjadi tantangan utama setiap
organisasi. Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan diantaranya work
environment, leadership, team and co- worker, training and carrier development,
compensation, organizational policees, and workplace well-being; lingkungan
kerja kepemimpinan dan kepuasan kerja,dan employee engagement. Employee
engagement merupakan faktor penting yang berpengaruh terhadap kinerja
karyawan namun masih jarang diteliti. Karyawan yang terlibat secara konsisten
dapat diukur melalui yaitu vigor, dedication dan absorption juga dapat diukur
melalui say-stay-strive. Salah satu sektor publik yang mengalami permasalahan
kinerja yaitu badan usaha milik negara (BUMN). PT XYZ sebagai salah satu
BUMN di bidang perdagangan mengalami penurunan kinerja finansial dimana laba
perusahaan dalam lima tahun berfluktuatif. Selain itu PT XYZ juga mengalami
turnover yang tinggi yang ditandai dengan tingginya angka pensiun dini dan
mengundurkan diri pada tahun 2022-2023 mengidentifikasi karakteristik responden
kinerja karyawan di PT XYZ, menganalisis pengaruh kompensasi, lingkungan kerja,
dan employee engagement terhadap kinerja karyawan di PT XYZ, dan menentukan
strategi yang paling tepat untuk meningkatkan kinerja karyawan di PT XYZ.
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan SEM PLS dan AHP. SEM PLS
digunakan untuk menentukan pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen dengan responden sebanyak 200 orang yang ditentukan dengan
menggunakan stratified random sampling. AHP digunakan untuk menentukan
strategi peningkatan kinerja yang tepat untuk PT XYZ. Hasil SEM PLS
menunjukkan kompensasi mempengaruhi keterlekatan karyawan, lingkungan kerja
berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan, dan keterlekatan karyawan
berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Namun, kompensasi memiliki efek
negatif pada kinerja karyawan, sedangkan lingkungan kerja tidak berpengaruh pada
keterlekatan karyawan. Hasil AHP menunjukkan bahwa kompensasi merupakan
faktor utama dalam meningkatkan kinerja karyawan. Kesimpulannya, kompensasi
berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan, jika tidak terpenuhi akan
menimbulkan ketidakpuasan kerja, oleh karena itu kompensasi karyawan harus
dipertimbangkan dan ditingkatkan oleh karyawan agar tercipta ikatan antara karyawan dan perusahaan yang akan meningkatkan kinerja karyawan di masa
depan. Kompensasi masih menjadi faktor yang perlu diperhatikan agar dapat
meningkatkan employee engagement dan kinerja karyawan di PT XYZ. | |