Strategi Pemasaran untuk Meningkatkan Penjualan Pada Bisnis Fesyen Studi Kasus: Alzena Kids Moslem.

Abstract

Indonesia memiliki potensi yang besar dalam mengoptimalkan industri fesyen muslim domestik. Potensi ini mendorong pertumbuhan jumlah pelaku usaha yang berdampak pada tingginya tingkat persaingan di pasar. Strategi pemasaran memegang peran penting dalam meningkatkan daya saing serta memperluas pangsa pasar. Alzena Kids Moslem merupakan brand fesyen muslim anak yang belum memiliki strategi pemasaran yang optimal untuk mendorong pertumbuhan dan peningkatan penjualan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor internal dan eksternal yang memengaruhi kinerja pemasaran, merumuskan strategi alternatif, serta menetapkan prioritas strategi pemasaran. Proses analisis dilakukan melalui tiga tahap formulasi strategi, yaitu input stage (marketing mix 7P, Porter’s Five Forces, dan PESTLE), matching stage (matriks SWOT), serta decision stage (QSPM). Hasil analisis mengidentifikasi 17 kekuatan, 7 kelemahan, 10 peluang, dan 7 ancaman yang diintegrasikan ke dalam matriks SWOT dan menghasilkan 16 alternatif strategi. Berdasarkan hasil QSPM, diperoleh tiga strategi prioritas: (1) fokus promosi pada kategori daily wear untuk menjaga pembelian di tengah kondisi ekonomi sulit, (2) membuat konten kolaboratif dengan komunitas dan KOL untuk meningkatkan engagement, dan (3) membangun komunitas eksklusif berbasis data konsumen.

Indonesia possesses significant potential in developing its domestic Muslim fashion industry. This potential has encouraged the growth of business actors, resulting in a highly competitive market landscape. In such conditions, marketing strategy plays a pivotal role in enhancing competitiveness and expanding market reach. Alzena Kids Moslem, a children’s Muslim fashion brand, has yet to implement an effective marketing strategy to support business growth and improve sales performance. This study aims to analyze internal and external factors influencing the brand’s marketing performance, formulate strategic alternatives, and determine strategic priorities. The research adopts a three-stage strategy formulation framework: the input stage (utilizing the marketing mix 7P, Porter’s Five Forces, and PESTLE analysis), the matching stage (SWOT matrix), and the decision stage (QSPM). The analysis identifies 17 strengths, 7 weaknesses, 10 opportunities, and 7 threats, which are integrated through the SWOT matrix to generate 16 alternative strategies. Based on the results of the QSPM analysis, three strategic priorities are proposed: (1) focusing promotional efforts on the daily wear category to maintain sales amid economic uncertainty, (2) developing collaborative content with communities and key opinion leaders (KOLs) to enhance engagement, and (3) building an exclusive, data-driven customer community.