Video Pengenalan Museum Menggunakan Wayang Sukuraga pada Siswa SMAN Kota Sukabumi untuk Meningkatkan Kemanfaatan Museum
Abstract
Keberadaan museum di Kota Sukabumi nyatanya belum menjadi tujuan utama objek wisata bagi generasi muda, padahal museum dapat membangkitkan semangat untuk melestarikan budaya. Hal ini menjadi dasar perlu adanya suatu media promosi seperti video yang mampu menarik dan menjangkau audiens lebih luas. Penggunaan Wayang Sukuraga sebagai kesenian inovatif asal Sukabumi dapat menarik minat responden dan memperkuat pesan moral setiap koleksi museum, karena penokohannya merepresentasikan perilaku kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis persepsi serta mencari nilai kemanfaatan melalui video pengenalan museum di Kota Sukabumi. Menggunakan metode design & development, penelitian dilakukan dengan mencari nilai kelayakan video dari 5 ahli materi dan 5 ahli media terlebih dahulu sebelum video ditunjukkan kepada responden. Nilai yang diperoleh dari ahli materi dan ahli media mendapatkan hasil layak digunakan dengan perbaikan. Berdasarkan hasil analisis, video pengenalan museum di Kota Sukabumi ini dinilai sangat baik oleh responden dari aspek penokohan, materi, bahasa, dan ketertarikan. Video ini juga memberikan kemanfaatan karena berhasil meningkatkan pemahaman, kepedulian responden terhadap sejarah dan budaya lokal, serta mampu menumbuhkan sikap toleran dan rasa bangga terhadap keberagaman budaya di Kota Sukabumi. The existence of museums in Sukabumi City has not been a primary tourist destination for the younger generation, even though museums can inspire enthusiasm for cultural preservation. This is the basis for the need for promotional media such as videos that can attract and reach a wider audience. The use of Wayang Sukuraga as an innovative art from Sukabumi can attract respondents' interest and strengthen the moral message of each museum collection, because its characters represent everyday life behavior. This study aims to identify and analyze perceptions and find useful values through introductory videos for museums in Sukabumi City. Using the design & development method, the study was conducted by seeking the video's feasibility value from 5 material experts and 5 media experts before the video was shown to respondents. The values obtained from the material experts and media experts resulted in a suitable use with improvements. Based on the analysis, the introductory video for museums in Sukabumi City was considered very good by respondents in terms of characterization, material, language, and interest. This video also provides benefits because it successfully increases respondents' understanding and awareness of local history and culture, and is able to foster a tolerant attitude and a sense of pride in cultural diversity in Sukabumi City.
Collections
- UT - Ecotourism [219]
