| dc.description.abstract | Pandemi COVID-19 mendorong perubahan besar dalam perilaku konsumen, termasuk meningkatnya konsumsi vitamin C untuk menjaga daya tahan tubuh. Hal ini seiring dengan meningkatnya penggunaan internet dan kanal digital sebagai sarana pemasaran dan pembelian produk. Produsen berlomba-lomba menggunakan strategi pemasaran digital untuk menjangkau konsumen khususnya di ekosistem digital. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh harga, kualitas layanan, citra merek, dan kepercayaan terhadap keputusan pembelian vitamin C melalui kanal digital, khususnya di wilayah Jabodetabek, dengan latar belakang pentingnya digitalisasi pemasaran dalam pasca pandemi.
Penelitian ini difokuskan pada masyarakat Jabodetabek yang pernah membeli vitamin C pasca pandemi Covid-19. Pengambilan data dimulai dari Juli hingga September 2023 menggunakan data primer yang dikumpulkan melalui kuesioner secara daring dengan menggunakan Google Form dan di sebar kepada 100 responden. Sedangkan data sekunder berasal dari literatur ilmiah. Analisis data dilakukan menggunakan metode Structural Equation Modeling-Partial Least Squares (SEM-PLS) untuk menguji hubungan antara variabel laten.
Hasil analisis yang telah dilakukan menggunakan SEM-PLS menunjukkan bahwa dari empat variabel independen yang diteliti (harga, kualitas layanan, citra merek, dan kepercayaan) dua variabel yakni harga dan kepercayaan merupakan variabel yang memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian vitamin C di kanal digital. Kepercayaan ini meliputi dimensi kemampuan, kebaikan hati dan integritas. Sedangkan harga meliputi dimensi keterjangkauan harga, tingkat persaingan dan kegiatan promosi harga. Di sisi lain, meskipun kualitas layanan dan citra merek secara deskriptif dinilai baik oleh responden, keduanya tidak menunjukkan pengaruh langsung secara signifikan terhadap keputusan pembelian.
Penelitian yang telah dilakukan menyimpulkan bahwa harga serta kepercayaan konsumen merupakan faktor paling penting dalam memengaruhi keputusan pembelian vitamin C di kanal digital, sedangkan kualitas layanan, dan citra merek tidak berpengaruh signifikan secara langsung. Oleh karena itu, produsen disarankan untuk fokus terhadap harga serta membangun kepercayaan konsumen dengan meningkatkan transparansi informasi, keamanan transaksi, dan reputasi merek. Selain itu, strategi pemasaran digital yang interaktif dan informatif, penyusunan strategi harga, kegiatan promosi serta pelayanan purna jual yang responsif, dapat mendukung peningkatan loyalitas konsumen dan efektivitas penjualan di kanal digital. | |
