Media FABA untuk Penanaman Bibit Kayu Putih (Melaleuca cajuputi Linn.) di Lahan Basah Buatan Air Asam Tambang
Date
2025Author
Alwysihah, Hafid
Mansur, Irdika
Wulandari, Arum Sekar
Metadata
Show full item recordAbstract
Kegiatan pertambangan terbuka batubara memberikan dampak terhadap
perubahan lingkungan yaitu salah satunya muncul air asam tambang. Air asam
tambang (AAT) muncul akibat mineral sulfida yang bereaksi dengan oksigen dan
air. Hasil pertambangan batu bara sebagain besar dimanfaatkan untuk bahan bakar
PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) yang menghasilkan energi listrik dan
menghasilkan residu pembakaran yang disebut Fly ash dan Bottom ash (FABA).
FABA mimiliki sifat basa dan berpotensi untuk meningkatkan AAT menjadi netral.
Selain itu, FABA juga berpotensi menjadi media tanam yang dikombinasikan
dengan jenis tanaman yang tahan terhadap AAT sehingga bisa ditanam pada lahan
yang tergenang AAT. Penelitian pemanfaatan FABA sebagai media tanaman kayu
putih (Melaleuca cajuputi Linn.) bertujuan menetralkan pH AAT dan mampu
menjadi media tanaman yang baik di lahan basah buatan. Pembuatan media tanam
FABA dibuat dalam bentuk blok kotak dan bahan-bahan seperti FABA, pupuk
kandang sapi dan semen dicampur sesuai komposisi yaitu pada penelitian I terdiri
dari pasir 80% + semen 20%, FABA 80% + semen 20%, dan FABA 30% + pupuk
kandang sapi 50% + semen 20%, sedangkan komposisi penelitian 2 terdiri dari
FABA 80% + semen 20%, FABA 50% + pupuk kandang sapi 30%+ semen 20%,
dan FABA 30% + pupuk kandang sapi 50% + semen 20%, kemudian media blok
FABA pada penelitian II dilubangi. Hasil penelitian I menunjukkan kenaikan pH
yang paling tinggi selama 24 jam yaitu pada komposisi D3: FABA 30% + pupuk
50% + semen 20% mencapai nilai pH rata-rata sebesar 7,5 pada 70 L AAT dan nilai
pH 4,78 pada 200 L AAT dibanding dengan komposisi D2 dan D1. Blok FABA
mampu menjerap logam berat Mn dan Fe pada semua komposisi yaitu D1, D2, dan
D3, sedangkan pada TSS mengalami peningkatan pada komposisi D3. Hasil uji
daya serap air pada blok FABA menunjukkan komposisi D3 mampu menyerap 38%
air dibanding komposisi D1 sebesar 7% dan D2 10%. Hasil penelitian II
menunjukkan FABA dan pupuk kandang sapi pada komposisi media blok FABA
mampu menaikan pH AAT dari nilai 3,27 menjadi 7,06 (K3-P1) dan 7,07(K3-P3)
selama 1 minggu. Media blok FABA mampu menjadi adsorben logam berat yang
terdapat pada AAT seperti Fe pada perlakuan K1-P1 dari nilai 0,15 mg/L menjadi
0,08 mg/L dan logam berat Mn pada perlakuan K3-P3 dari nilai 4,1 mg/L menjadi
0,2 mg/L. Selain itu, Media blok K2 (FABA 50% + Pupuk 30% + semen 20%) dan
K3 (FABA 30%+ pupuk 50%+ semen 20%) memberikan pengaruh baik terhadap
pertumbuhan bibit kayu putih pada perlakuan K3-P1 dengan tinggi rata-rata
mencapai 17,67 cm dan diameter batang sebesar 9,2 mm selama 8 minggu.
Collections
- MT - Forestry [1505]
