PENERAPAN EKONOMI SIRKULAR DALAM KINERJA MANAJEMEN RANTAI PASOK BERKELANJUTAN (STUDI KASUS PADA USAHA MIKRO DAN KECIL DI KAWASAN TEKSTIL CIGONDEWAH)

Abstract

Industri tekstil menjadi sektor strategis di Indonesia karena dapat menyerap tenaga kerja dan berkontribusi pada ekspor. Namun, sektor ini dihadapkan pada tantangan serius seperti penurunan daya saing, efisiensi produksi yang rendah, tekanan impor produk tekstil murah, efisiensi produksi yang rendah, serta dampak lingkungan yang meliputi limbah produksi, pencemaran air, dan emisi gas rumah kaca. Respon yang dapat dilakukan dengan menerapkan ekonomi sirkular dan manajemen rantai pasok berkelanjutan (Sustainable Supply Chain Management). Salah satu framework yang dapat digunakan adalah Supply Chain Operation Reference Digital Standar (SCOR DS) untuk operasional SSCM dan prinsip 9R sirkular ekonomi. Penerapan pendekatan tersebut dapat meningkatkan efisiensi, daya saing, dan keberlanjutan. Salah satu contoh dari penerapan ini dapat dilihat pada Kawasan Tekstil Cigondewah, Bandung yang telah mengembangkan ekosistem industri tekstil berbasis pengolahan limbah kain pabrik menjadi produk bernilai tambah seperti outwear dan bahan tekstil murah. Namun demikian, pengelolaan rantai pasok di Kawasan ini masih konvensional dan pemanfaatan teknologinya masih terbatas. Oleh karena itu, studi penerapan kinerja rantai pasok berkelanjutan dan ekonomi sirkular menjadi menarik untuk dilakukan dengan harapan agar dapat memberikan rekomendasi berbasis bukti untuk peningkatan kinerja rantai pasok berkelanjutan dan penerapan ekonomi sirkular sehingga UMK dapat meningkatkan daya saingnya. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kondisi kinerja rantai pasok berkelanjutan dan ekonomi sirkular serta pengaruh prinsip 9R dengan kinerja rantai pasok berkelanjutan UMK Kawasan Tekstil Cigondewah, Bandung. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2024 sampai dengan bulan Juli 2025 dan sampel diambil menggunakan metode non-probability sampling dengan pendekatan sampling jenuh (saturated sampling). Data dikumpulkan dengan menggunakan metode survei dengan menggunakan skala Likert 5 poin (sangat tidak sesuai s.d sangat sesuai). Selanjutnya data diolah menggunakan analisis struktural berbasis Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) serta microsoft excel untuk keperluan analisis deskriptif. Berdasarkan analisis pengaruh dimensi ekonomi sirkular terhadap manajemen rantai pasok, terdapat tujuh dimensi ekonomi sirkular yang menunjukan pengaruh positif dan signifikan yaitu reduce terhadap social sustainability, refurbish terhadap agility dan reliability, repurpose terhadap environmental sustainability, reliability, dan responsiveness. Dengan demikian, penguatan dimensi-dimensi tersebut menjadi titik masuk untuk memperluas implementasi ekonomi sirkular guna meningkatkan penerapan rantai pasok berkelanjutan yang lebih efektif, efisien, dan berkelanjutan di tengah tekanan pasar yang menurun.

The textile industry is considered a strategic sector in Indonesia due to its capacity to absorb labor and contribute to export earnings. Nevertheless, this sector faces significant challenges, including declining competitiveness, low production efficiency, pressure from the influx of inexpensive imported textiles, and environmental impact such as production waste, water pollution, and greenhouse gas emissions. A potential response to these challenges lies in adopting a circular economy model alongside Sustainable Supply Chain Management (SSCM). One applicable framework is the Supply Chain Operations Reference Digital Standard (SCOR DS) for SSCM operations, complemented by the 9R principles of the circular economy. Applying these approaches can enhance efficiency, competitiveness, and sustainability. A practical example can be observed in the Cigondewah textile, Bandung, which has developed an industrial ecosystem focused on processing factory fabric waste into value-added products such as outwear and low-cost textile materials. However, supply chain management in this area remains largely conventional, with limited technological adoption. This makes a study on the implementation of SSCM performance and the circular economy particularly relevant, to provide evidence-based recommendations to improve SSCM performance and circular economy practices, thereby enhancing the competitiveness of micro and small enterprises (MSEs). This research aims to examine the condition of SSCM performance and circular economy practices, as well as the influence of the 9R principles on the SSCM performance of SMEs in the Cigondewah Textile Area. Conducted from November 2024 to July 2025, the study applied a non-probability saturated sampling method. Data were obtained through surveys using a five-point Likert scale and analyzed with Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) for structural testing and Microsoft Excel for descriptive analysis. The findings revealed that seven circular economy dimensions had a positive and significant effect on SSCM performance dimensions: reduce on social sustainability; refurbish on agility and reliability; and repurpose on environmental sustainability, reliability, and responsiveness. Strengthening these dimensions provided a strategic pathway to broaden circular economy adoption and enhance the effectiveness, efficiency, and sustainability of supply chain practices amid declining market demand.