PENGARUH KETINGGIAN TEMPAT TERHADAP HASIL PRODUKSI KOPI ROBUSTA (Coffea canephora) DI KEBUN BANGELAN
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ketinggian tempat
terhadap hasil produksi kopi robusta (Coffea canephora) di Kebun Bangelan.
Ketinggian tempat merupakan salah satu faktor agroklimat penting yang dapat
memengaruhi suhu, kelembapan udara, dan curah hujan, sehingga berdampak
langsung terhadap produktivitas tanaman kopi. Penelitian ini dilakukan pada lima
zona ketinggian yang berbeda, yaitu 400 mdpl hingga 600 mdpl, dengan parameter
utama yang diamati meliputi produksi total (kg), produktivitas (kg/ha), dan hasil
kering (kg). Metode yang digunakan meliputi pengamatan langsung di lapangan
serta analisis data secara deskriptif dan statistik. Hasil penelitian menunjukkan
adanya peningkatan hasil produksi seiring bertambahnya ketinggian tempat,
dengan zona 600 mdpl mencatatkan hasil tertinggi pada seluruh parameter yang
diamati. Hal ini mengindikasikan bahwa ketinggian yang lebih tinggi memberikan
kondisi mikroklimat yang lebih sesuai bagi pertumbuhan dan produksi kopi robusta. This study aimed to examine the effect of altitude on the production yield
of robusta coffee (Coffea canephora) at Bangelan Estate. Altitude is one of the key
agroclimatic factors that can influence temperature, humidity, and rainfall, which
in turn directly affect coffee plant productivity. The research was conducted across
five different elevation zones, ranging from 400 to 600 meters above sea level, with
primary observed parameters including total production (kg), productivity (kg/ha),
and dry yield (kg). The study employed direct field observations as well as
descriptive and statistical analysis methods. The results showed a clear increase in
production yield with increasing altitude, with the 600-meter elevation zone
recording the highest values in all observed parameters. These findings indicated
that higher altitudes provide more favorable microclimatic conditions for the
growth and production of robusta coffee.
