| dc.description.abstract | Kalium (K) merupakan unsur hara yang perannya sangat penting bagi tanaman namun ketersediaannya dipengaruhi oleh berbagai faktor. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi ketersediaan K melalui pendekatan Quantity-Intensity pada Inceptisol di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah setelah pemberian pupuk kandang sapi. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 8 perlakuan dosis pupuk kandang sapi yang terdiri dari, kontrol (0 ton ha-1), B1 (5 ton ha-1), B2(10 ton ha-1), B3 (15 ton ha-1), B4 (20 ton ha-1), B5 (25 ton ha-1), B6 (30 ton ha-1),B7 (35 ton ha-1). Setiap perlakuan diulang tiga kali sehingga terdapat 24 satuan percobaan. Setelah pemberian pupuk kandang sapi, tanah diinkubasi selama 2 minggu. Analisis tanah yang dilakukan setelah inkubasi, meliputi karbon (C)-organik, nitrogen (N)-total, kation-kation yang dapat dipertukarkan, seperti kalsium dapat dipertukarkan (Ca-dd), magnesium dapat dipertukarkan (Mg-dd), dan natrium dapat dipertukarkan (Na-dd), serta kapasitas tukar kation (KTK). Analisis tanah juga dilakukan untuk bentuk-bentuk K, seperti K-larut air, K dapat dipertukarkan (K-dd), K tidak dapat dipertukarkan (K-tdd), K-potensial, serta analisis parameter QuantityIntensity K yaitu K labil (-?K0), rasio aktivitas kalium dalam keseimbangan (AReK) dan potensi kapasitas penyangga kalium (PBCK). Hasil menunjukkan bahwa aplikasi pupuk kandang sapi berpengaruh nyata pada peningkatan C-organik dan Ca-dd tanah. Pemberian pupuk kandang sapi juga diketahui meningkatkan kadar Kdd dan K-larut air serta berpengaruh nyata terhadap penurunan K-potensial dan Ktdd pada Inceptisol Brebes. Perlakuan pupuk kandang sapi meningkatkan -?K0, AReK dan PBCK tetapi tidak nyata secara statistik. Walaupun demikian, mulai perlakuan B2 (10 ton ha-1 ), tanah memiliki PBCK serta -?K0 yang lebih tinggi. Oleh karena itu, pemberian pupuk kandang sapi mulai dari 10 ton ha-1 cenderung meningkatkan ketersediaan K pada tanah di Kabupaten Brebes. | |