Show simple item record

dc.contributor.advisorRosiana, Nia
dc.contributor.authorSUDRAJAT, SHAFWA NURSABILA PUTRI
dc.date.accessioned2025-08-12T06:54:14Z
dc.date.available2025-08-12T06:54:14Z
dc.date.issued2025
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/168829
dc.description.abstractKecamatan Cikajang merupakan salah satu sentra produksi cabai rawit merah di Kabupaten Garut. Namun, terdapat ketidakpastian produksi cabai rawit merah yang terjadi pada setiap tahunnya berpengaruh terhadap harga yang diterima oleh petani dan menghasilkan marjin pemasaran yang tinggi, serta petani memiliki posisi tawar yang lemah karena memiliki ketergantungan terhadap pedagang pengumpul desa. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengetahui saluran, lembaga, dan fungsi pemasaran serta menganalisis efisiensi pemasaran cabai rawit merah di Kecamatan Cikajang. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara langsung kepada petani dan lembaga pemasaran dengan melibatkan 43 petani cabai rawit merah yang dipilih menggunakan teknik simple random sampling dan 21 responden pedagang melalui snowball sampling. Hasil penelitian menunjukkan terdapat enam saluran pemasaran dengan tujuan pasar yang berbeda. Berdasarkan efisiensi operasional, saluran 2 merupakan saluran yang paling efisien dengan nilai marjin pemasaran sebesar Rp22.500, persentase farmer’s share sebesar 70%, nilai rasio keuntungan terhadap biayanya sebesar 5,35, serta volume penjualan yang dihasilkan juga cukup besar. Dalam meningkatkan efisiensi pemasaran dapat dilakukan dengan mengoptimalkan fungsi pengemasan, memanfaatkan sarana kelembagaan, dan menerapkan joint transport.
dc.description.abstractCikajang District is one of the red cayenne pepper production centers in Garut Regency. However, there is uncertainty in red cayenne pepper production that occurs every year which affects the price received by farmers and results in high marketing margins, and farmers have a weak bargaining position because they are dependent on village intermediaries. This study aims to identify and determine marketing channels, institutions, and functions as well as analyze the marketing efficiency of red cayenne pepper in Cikajang District. Data collection was conducted through direct interviews with farmers and marketing institutions involving 43 red cayenne pepper farmers selected using simple random sampling technique and 21 trader respondents through snowball sampling. The results showed that there are six marketing channels with different market objectives. Based on operational efficiency, channel 2 is the most efficient channel with a marketing margin value of Rp22,500, a farmer's share percentage of 70%, a profit to cost ratio value of 5.35, and the resulting sales volume is also quite large. Marketing efficiency can be improved by optimizing packaging functions, utilizing institutional facilities, and implementing joint transport.
dc.description.sponsorship
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleEfisiensi Pemasaran Cabai Rawit Merah di Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garutid
dc.title.alternative
dc.typeSkripsi
dc.subject.keywordCabai rawit merahid
dc.subject.keywordefisiensi pemasaranid
dc.subject.keywordhargaid
dc.subject.keywordmarjin pemasaranid
dc.subject.keywordsaluran pemasaranid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record