Show simple item record

dc.contributor.advisorHidayat, Rahmat
dc.contributor.advisorBelgaman, Halda Aditya
dc.contributor.authorFahlevi, Muhammad Lutfi
dc.date.accessioned2025-08-11T23:45:59Z
dc.date.available2025-08-11T23:45:59Z
dc.date.issued2025
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/168734
dc.description.abstractTeknologi Modifikasi Cuaca (TMC) merupakan sebuah upaya dalam menambah atau mengurangi curah hujan di suatu wilayah. Keberhasilan pelaksanaannya sangat dipengaruhi oleh kondisi fisis awan serta pemilihan waktu penyemaian yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis respons fisis awan terhadap kegiatan TMC melalui pertumbuhan awan dan parameter meteorologi pada dua penerbangan penyemaian di atas perairan Kalimantan Timur pada 17 Agustus 2024. Data yang digunakan mencakup radar C-band, jalur penyemaian, curah hujan CMORPH, profil angin, dan Cloud Liquid Water Content (CLWC). Metode Radar Domain Index (RDI) digunakan untuk menilai perubahan reflektivitas rata-rata, persentase anomali reflektivitas, dan kontribusi fraksional terhadap total reflektivitas. Hasil penerbangan pertama yang dilakukan pada pukul 11.09-13.25 WITA, menunjukkan peningkatan CLWC dari 0,053 g/kg menjadi 0,190 g/kg, reflektivitas rata - rata dari 31-32 dBZ menjadi 33 dBZ, serta intensitas curah hujan sebesar 1 mm/30 menit menjadi 2-3 mm/30 menit. Sementara itu, penerbangan kedua yang dilakukan pada pukul 14.40-16.56 WITA, saat awan telah mengalami persipitasi dengan ditunjukkan oleh penurunan reflektivitas dari 25,5 dBZ menjadi 11 dBZ, CLWC maksimum hanya mencapai 0,033 g/kg, dan intensitas hujan mengalami penurunan saat waktu penyemaian. Penelitian ini menunjukkan pentingnya melakukan penyemaian pada fase pertumbuhan awan untuk memperoleh hasil yang optimal.
dc.description.abstractWeather Modification Technology (WMT) is an effort to enhance or suppress precipitation in a given region. Its effectiveness is highly influenced by the physical properties of clouds and the precise timing of the seeding operation. This study aims to analyze the cloud's physical response to WMT through cloud development and meteorological parameters during two cloud seeding flights over the waters of East Kalimantan on August 17, 2024. The data used include C-band radar, seeding tracks, CMORPH rainfall estimates, wind profiles, and Cloud Liquid Water Content (CLWC). The Radar Domain Index (RDI) method was applied to assess changes in average reflectivity, reflectivity anomaly percentage, and fractional contributions to total reflectivity. The first flight, conducted from 11.09 to 13.25 WITA, showed an increase in CLWC from 0,053 g/kg to 0,190 g/kg, average reflectivity from 31-32 dBZ to 33 dBZ, and rainfall intensity from 1 mm/30 minutes to 2-3 mm/30 minutes. Meanwhile, the second flight, conducted from 14.40 to 16.56 WITA, took place after precipitation had already occurred, as indicated by a decrease in reflectivity from 25,5 dBZ to 11 dBZ, maximum CLWC reaching only 0,033 g/kg, and a decline in rainfall intensity during the seeding period. This study highlights the importance of conducting seeding during the cloud growth phase to achieve optimal results.
dc.description.sponsorship
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleAnalisis Pertumbuhan Awan pada Kegiatan Teknologi Modifikasi Cuaca di Atas Perairan Kalimantan Timur pada Tanggal 17 Agustus 2024id
dc.title.alternativeAnalysis of Cloud Growth During Weather Modification Operations Over the Waters of East Kalimantan on August 17, 2024
dc.typeSkripsi
dc.subject.keywordclwcid
dc.subject.keywordpenyemaian awanid
dc.subject.keywordradar domain indexid
dc.subject.keywordreflektivitasid
dc.subject.keywordteknologi modifikasi cuacaid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record