Tangkapan Harian Tikus pada Perlakuan Trap Barrier System (TBS) di Desa Bayur Lor, Cilamaya Kulon, Karawang, Jawa Barat
Abstract
Produktivitas padi dipengaruhi oleh beberapa faktor, meliputi varietas tanaman, jarak tanam, kesuburan tanah, pH tanah, curah hujan, topografi, dan serangan dari Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Tikus merupakan hama utama tanaman padi karena dapat menyerang pada semua stadia pertumbuhan. Metode Trap Barrier System (TBS), yaitu pemasangan plastik penghalang dan bubu perangkap, efektif untuk menangkap tikus dari awal tanam hingga panen. Penelitian ini bertujuan mengetahui populasi tikus dan tingkat keberhasilan pemerangkapan tikus di area persawahan Desa Bayur Lor, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang. Penelitian dilakukan selama satu musim tanam dengan pemasangan plastik penghalang dan 6 titik perangkap pada satu lahan. Hasil identifikasi dari 222 ekor tikus yang tertangkap, tikus sawah (Rattus argentiventer) sebanyak 174 ekor (78%), tikus pohon (Rattus tiomanicus) 40 ekor (18%), dan tikus rumah (Rattus tanezumi) 8 ekor (4%). Tikus jantan yang tertangkap sebanyak 96 ekor (43%) dan tikus betina 126 ekor (57%). Tikus pradewasa yang tertangkap sebanyak 15 ekor (7%) dan tikus dewasa 207 ekor (93%). Hewan yang tertangkap di luar TBS hanya tikus sawah dan celurut. Keberhasilan pemerangkapan yang diperoleh adalah 26% sedangkan keberhasilan penangkapan tikus yaitu sebesar 39%.
Collections
- UT - Plant Protection [2511]
