Dampak Program Makan Bergizi Gratis terhadap Pendapatan Sektoral dan Distribusi Pendapatan Rumah Tangga di Indonesia
Abstract
Ketimpangan akses terhadap makanan bergizi menjadi salah satu penyebab
utama tantangan ketahanan gizi di Indonesia. Untuk mengatasinya, pemerintah
meluncurkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang bertujuan
meningkatkan kualitas gizi masyarakat serta mendorong perekonomian lokal
melalui pelibatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Penelitian ini
menggunakan model Sistem Neraca Sosial Ekonomi (SNSE) untuk menganalisis
implementasi dan dampak investasi MBG terhadap pendapatan sektoral dan
distribusi pendapatan rumah tangga di Indonesia, melalui simulasi investasi
sebesar Rp71 triliun pada sektor industri pengolahan makanan dan minuman.
Hasil analisis menunjukkan bahwa program MBG meningkatkan pendapatan
seluruh sektor, terutama sektor pengolahan, pertanian, dan pemerintahan. Namun,
peningkatan pendapatan antar kelompok rumah tangga masih menunjukkan
kesenjangan yang kecil, sehingga belum signifikan dalam menurunkan
ketimpangan. Selain itu, implementasi program masih menghadapi tantangan
berupa kesiapan kelembagaan, penyerapan anggaran, pemenuhan standar gizi,
serta distribusi di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Oleh karena itu,
diperlukan penguatan kapasitas pelaksana daerah, pelibatan UMKM dan petani
lokal, serta alokasi fiskal yang tepat sasaran. Inequitable access to nutritious food remains one of the main
challenges in achieving food and nutrition security in Indonesia. To address
this issue, the government launched the Free Nutritious Meal Program
(MBG), aimed at improving the population’s nutritional quality while
stimulating the local economy through the involvement of Micro, Small, and
Medium Enterprises (MSMEs). This study employs the Social Accounting
Matrix (SAM) based model to analyze the implementation and investment
impact of MBG on sectoral income and household income distribution in
Indonesia. A simulation was conducted by injecting an investment of IDR
71 trillion into the food and beverage processing industry. The results
indicate that the MBG program increases income across all sectors,
particularly in processing, agriculture, and government sectors. However,
the rise in household income across different groups remains marginal,
rendering the program ineffective in significantly reducing income
inequality. Moreover, the program's implementation still faces challenges
related to institutional readiness, budget absorption, nutritional standards,
and distribution in disadvantaged, frontier, and outermost (3T) regions.
Strengthening local institutional capacity, engaging MSMEs and local
farmers, and ensuring targeted fiscal allocation are crucial to maximizing
the program’s effectiveness.
