Kaji Terap Analisis Strategi Pemasaran Roti Kalkun untuk Meningkatkan Penjualan pada CV Mutiara Keraton di Kabupaten Bogor

Abstract

Rokal merupakan unit bisnis CV Mutiara Keraton Jimmy & Co Trans Bisnis Indonesia yang memproduksi roti dari telur kalkun. Kendala yang dihadapi Rokal yakni angka penjualan yang berfluktuatif dan belum menerapkan strategi pemasaran yang tepat. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor internal dan eksternal, menentukan serta menerapkan alternatif strategi pemasaran, dan menganalisis keadaan finansial sebelum dan sesudah penerapan strategi pemasaran. Metode yang digunakan meliputi analisis deskriptif, matriks IFE, matriks EFE, matriks IE, matriks SWOT, matriks QSPM, serta analisis finansial berupa analisis laba rugi dan R/C ratio. Hasil penelitian menunjukkan posisi produk Rokal berada pada sel II "Tumbuh dan Membangun" dengan enam alternatif strategi. Strategi prioritas berdasarkan matriks QSPM yaitu penetrasi pasar (STAS 7,128), yang dikembangkan melalui kerja sama dengan distributor, pemberian tawaran khusus, dan perluasan lokasi distribusi. Secara finansial, strategi ini dinilai layak dengan keuntungan mencapai Rp63.168.895 dalam periode delapan bulan dan peningkatan R/C ratio menjadi 1,19.

Rokal is a business unit of CV Mutiara Keraton Jimmy & Co Trans Bisnis Indonesia that produces bread from turkey eggs. The obstacles faced by Rokal are fluctuating sales figures and not yet implementing the right marketing strategy. This study aims to analyze internal and external factors, determine and implement alternative marketing strategies, and analyze the financial condition before and after the implementation of marketing strategies. The methods used include descriptive analysis, IFE matrix, EFE matrix, IE matrix, SWOT matrix, QSPM matrix, and financial analysis in the form of profit and loss analysis and R/C ratio. The results show that Rokal's product position is in cell II "Growth and Build" with six alternative strategies. The priority strategy based on the QSPM matrix is market penetration (STAS 7.128), which is developed through collaboration with distributors, providing special offers, and expanding distribution locations. Financially, this strategy is considered feasible with a profit reaching Rp63,168,895 in an eight-month period and an increase in the R/C ratio to 1.19.