| dc.contributor.advisor | Setiawati, Mia | |
| dc.contributor.advisor | Wiyoto | |
| dc.contributor.author | Sanusi, Mohammad Fergy Maulana | |
| dc.date.accessioned | 2025-08-08T08:16:42Z | |
| dc.date.available | 2025-08-08T08:16:42Z | |
| dc.date.issued | 2025 | |
| dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/168443 | |
| dc.description.abstract | Udang vaname Litopenaeus vannamei merupakan spesies euryhaline yang
memiliki nilai ekonomi dan permintaan pasar yang tinggi. Hal tersebut menjadikan
potensi besar bagi para petani, namun tidak semua petani dapat membudidayakan
udang vaname dikarenakan kurangnya ketersediaan air laut yang disebabkan lokasi
budidaya jauh dari pesisir pantai. Peneilitan ini bertujuan mendapatkan penurunan
salinitas dan dosis pemberian mineral yang optimal untuk budidaya udang vaname
di air tawar. Penelitian ini menggunakan metode Rancanagn Acak Lengkap (RAL)
lima perlakuan dan tiga kali pengulangan. Perlakuan yang diuji meliputi penurunan
salinitas 0 ppt hari-1 (P0), 6 ppt hari-1 (P1), 8 ppt hari-1 (P2), 12 ppt hari-1 (P3), dan
16 ppt hari-1 (P4) hingga mencapai salinitas 0 ppt. Pemberian mineral kompleks
menggunakan dosis 4 ppm, 6 ppm, dan 8 ppm. Setelah mencapai salinitas 0 ppt
udang vaname dipelihara selama 30 hari. Hasil penelitian menunjukan perbedaan
yang sangat nyata antar perlakuan (p<0,05). Penurunan salinitas paling optimal
yakni 6 ppt/hari dengan nilai rata-rata sintasan praadaptasi tertinggi mencapai 88%
serta memiliki resiko paling rendah diantara semua perlakuan dan penambahan
mineral terbaik yakni 8 ppm. | |
| dc.description.abstract | Pacific whiteleg shrimp Litopenaeus vannamei is a euryhaline species with
high economic value and strong market demand. This makes it a highly promising
aquaculture. However, not all farmers can cultivate vannamei shrimp because of
limited availability of seawater, especially in areas far from coastal regions. This
study aimed to determine the optimal salinity reduction rate and mineral
supplementation dosage for freshwater-based vannamei shrimp culture. The study
employed a Completely Randomized Design (CRD) consisting of five treatments
with three replicates. The treatments included daily salinity reductions of 0 ppt (P0),
6 ppt (P1), 8 ppt (P2), 12 ppt (P3), and 16 ppt (P4) until the salinity reached 0 ppt.
Complex mineral supplements were administered at doses of 4 ppm, 6 ppm, and 8
ppm. Once a salinity of 0 ppt was achieved, the shrimp were reared for 30 days.
The results showed highly significant differences among the treatments (p<0,05).
The most optimal salinity reduction was 6 ppt/day (P1), which resulted in the
highest average pre-adaptation survival rate of 88% and the lowest risk among all
the treatments. The most effective mineral dosage was 8 ppm. | |
| dc.description.sponsorship | | |
| dc.language.iso | id | |
| dc.publisher | IPB University | id |
| dc.title | Penurunan Salinitas Secara Berkala Dan Penambahan Mineral Komersil Pada Pendederan Udang Vaname Litopenaeus vanamei Di Air Tawar | id |
| dc.title.alternative | | |
| dc.type | Tugas Akhir | |
| dc.subject.keyword | whiteleg shrimp | id |
| dc.subject.keyword | fresh water | id |
| dc.subject.keyword | decrease salinity | id |