Pengaruh Label Halal Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Produk Skincare XYZ Dengan Moderasi Harga

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pengaruh Label Halal dan Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian Skincare XYZ dengan Harga Moderasi Harga. Industri kecantikan Indonesia menunjukkan pertumbuhan signifikan seiring meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap perawatan diri. Skincare kini menjadi kebutuhan utama, tidak hanya bagi perempuan, tetapi juga laki-laki usia 15–45 tahun. Produk Merek XYZ sebagai pionir kosmetik halal di Indonesia, dikenal luas karena citra merek yang kuat serta komitmen terhadap nilai-nilai halal. Latar belakang penelitian ini didasari oleh fenomena meningkatnya permintaan terhadap produk halal dan lokal, serta pentingnya persepsi konsumen terhadap merek. Label halal tidak hanya menjadi penanda legalitas, tetapi juga simbol kepercayaan dan kenyamanan bagi konsumen Muslim. Citra merek memegang peran penting dalam membentuk persepsi terhadap kualitas dan keandalan produk. Di sisi lain, harga merupakan pertimbangan penting dalam keputusan pembelian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik volunteer sampling dan Snowball sampling. Sebanyak 190 responden, laki-laki dan perempuan berusia 15–45 tahun yang pernah menggunakan Produk Merek XYZ, menjadi sampel penelitian. Data diperoleh melalui kuesioner online dan dianalisis menggunakan Structural Equation Modeling–Partial Least Squares (SEM-PLS). Variabel yang digunakan meliputi label halal, citra merek, harga (moderasi), dan keputusan pembelian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa label halal tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, sedangkan citra merek memiliki pengaruh yang signifikan. Artinya, konsumen lebih mempertimbangkan reputasi dan persepsi positif terhadap merek dalam mengambil keputusan. Namun, variabel harga terbukti mampu memoderasi hubungan antara label halal dan citra merek terhadap keputusan pembelian secara signifikan. Ketika harga dianggap sesuai, pengaruh kedua variabel tersebut terhadap keputusan pembelian menjadi lebih kuat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa dalam konteks konsumen skincare lokal, citra merek menjadi faktor yang lebih dominan dibanding label halal dalam memengaruhi keputusan pembelian. Meskipun label halal penting secara simbolis dan spiritual, citra merek mampu membangun loyalitas dan persepsi kualitas yang lebih kuat. Harga berperan sebagai elemen kunci yang dapat memperkuat atau memperlemah pengaruh variabel lain. Penelitian ini merekomendasikan agar pelaku industri kecantikan, khususnya brand lokal seperti Produk Merek XYZ, terus memperkuat citra merek dan menetapkan strategi harga yang kompetitif, sambil tetap menjaga transparansi dan kejelasan dalam mencantumkan label halal.

This study aims to analyze The Influence of Halal Label and Brand Image on the Purchase Decision of XYZ Skincare with Price as a Moderating Variable. Indonesia’s beauty industry has shown significant growth in line with increasing public awareness of self-care. Skincare has now become a primary need, not only for women but also for men aged 15–45. Produk Merek XYZ, as a pioneer of halal cosmetics in Indonesia, is widely recognized for its strong brand image and commitment to halal values. The background of this research is based on the growing demand for halal and local products, as well as the importance of consumer perception of brands. The halal label not only serves as a marker of legality but also symbolizes trust and comfort for Muslim consumers. Brand image plays a crucial role in shaping perceptions of product quality and reliability. On the other hand, price is a key consideration in purchase decisions. This research employs a quantitative approach with Volunteer sampling dan Snowball sampling technique. A total of 190 respondents, male and female, aged 15–45 who had purchased and used Produk Merek XYZ products, were selected as the sample. Data were collected via online questionnaires and analyzed using Structural Equation Modeling–Partial Least Squares (SEM-PLS). The variables studied include halal label, brand image, price (as a moderator), and purchase decision. The results show that the halal label does not have a significant influence on purchase decisions, while brand image does. This indicates that consumers place greater emphasis on reputation and positive brand perception when making decisions. However, price is proven to significantly moderate the relationship between halal label and brand image with purchase decisions. When the price is perceived as appropriate, the influence of both variables on purchase decisions becomes stronger. The conclusion of this study is that within the context of local skincare consumers, brand image is a more dominant factor than halal labels in influencing purchase decisions. Although the halal label is important symbolically and spiritually, brand image builds stronger loyalty and perceived quality. Price plays a key role in either strengthening or weakening the influence of other variables. The study recommends that players in the beauty industry, especially local brands like Produk Merek XYZ, continue to strengthen their brand image and implement competitive pricing strategies, while maintaining transparency and clarity in halal labeling.