Analisa Daya Saing Industri Tekstil dan Produk Tekstil (Tpt) Indonesia Terhadap Lima Negara Tujuan Ekspor

Abstract

Tekstil secara umum dapat diartikan sebagai barang atau benda yang berasal dari serat (kapas, polyester, dan rayon) yang di pintal menjadi benang lalu dianyam atau di tenun atau di rajut menjadi kain. Kain tersebut dapat diolah menjadi berbagai produk seperti pakaian jadi dan sebagainya. Tujuan penelitian ini adalah mengukur tingkat daya saing industri TPT Indonesia dan menganalisis produk yang akan menjadi prioritas ekspor di lima negara tujuan ekspor. Selain itu, penelitian ini juga menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perdagangan TPT secara keseluruhan dan di masing-masing negara tujuan ekspor. Produk TPT Indonesia yang memiliki daya saing berdasarkan analisa RCA (Revealed Comparative Advantage) di dunia adalah produk dengan kode HS 52, HS 54, HS 55, HS 61, dan HS 62. Diantara lima produk TPT tersebut, produk TPT dengan kode HS 55 merupakan produk dengan tingkat daya saing tertinggi di dunia. Selain itu, Dengan menggunakan metode yang sama, penilitian ini juga menganalisis produk yang memiliki daya saing di lima negara tujuan ekspor. Kemudian, berdasarkan analisa EPD (Export Product Dynamic) terdapat tiga negara yang ada pada posisi rising star dan dua negara berada pada posisi retreat. Negara yang berada di posisi rising star adalah negara Amerika Serikat, China, dan Turkey. Sedangkan, negara yang ada di posisi retreat adalah negara Jepang dan Korea Selatan. Selain itu, penelitian ini juga melakukan analisa EPD untuk setiap produk di masing-masing negara tujuan ekspor. Setelah mengetahui posisi daya saing industri TPT Indonesia, penelitian ini menganalisis faktor yang mempengaruhi Ekspor TPT. Menggunakan analisa random effect panel data, faktor GDP Per Kapita, Harga TPT, Nilai Tukar Rupiah, dan Tarif Import secara signifikan mempengaruhi ekspor TPT. Jika dilakukan analisis antara Indonesia dengan masing-masing negara tujuan ekspor memberikan hasil yang berbeda. Faktor yang mempengaruhi secara signifikan untuk negara Amerika Serikat, China, dan Turkey adalah GDP per kapita dan Tarif impor. Kemudian untuk negara Jepang dan Korea Selatan adalah faktor harga TPT, nilai tukar, dan tarif