| dc.description.abstract | Dalam merencanakaan strategi pengembangan PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor, kadang kala program prioritas menjadi terkalahkan dengan adanya permasalahan-permasalahan yang harus diselesaikan segera di lapangan. Kondisi ini menyebabkan pelaksanaan dari rencana strategi tersebut tidak efektif dan efisien. Selain itu, dengan tidak adanya prioritas program kerja, terdapat program kerja yang dilaksanakan ternyata tidak berdampak langsung kepada target dan tujuan perusahaan tetapi sudah mengeluarkan biaya yang besar. Oleh karena itu, perlu di buatnya penilaian kinerja berdasarkan kondisi dan keperluan PDAM sesuai karakter masing-masing PDAM setiap daerah.
Penelitian ini bertujuan menganalisis Program Kerja yang menjadi prioritas dalam pandangan manajemen dan stakeholder berdasarkan Rencana Strategi Pengembangan PDAM dengan penerapan metode Balance Scorecard yang berbasiskan Fuzzy AHP, serta Mengukur peringkat indikator kinerja berdasarkan penerapan balance scorecard dengan menggunakan fuzzy AHP. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan model Fuzzy AHP. Penelitian ini juga merupakan studi kasus dengan data yang digunakan berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara dan kuesioner yang diberikan kepada manajemen dan stakeholder PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor, dan data sekunder diperoleh dari laporan tahunan perusahaan selama empat tahun yaitu tahun 2016 sampai 2019.
Perhitungan prioritas menggunakan Metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process (F-AHP) karena metode ini telah terbukti cocok digunakan untuk menyelesaikan permasalahan Multi-Criteria Decision Making (MCDM) yang memiliki banyak sifat subjektif. Pada penelitian ini menggunakan kriteria, subkriteria, sub-subkriteria. Untuk melakukan proses perhitungan F-AHP diperlukan matriks perbandingan berpasangan antar kriteria yang konsisten, dengan nilai CR <0.1.
Hasil analisis Program Kerja prioritas dalam pandangan manajemen dengan metode Balance Scorecard berbasis Fuzzy AHP menunjukan bahwa bobot/prioritas utama terdapat pada kriteria tujuan keuangan, dengan peta strategi rentabilitas, dan indikator kinerja peningkatan pendapatan. Perihal tersebut menunjukkan bahwa manajemen sangat memprioritaskan peningkatan pendapatan. Fokus program kerja yang dapat dilakukan perusahaan dalam rangka meningkatkan pendapatan yaitu melakukan perubahan golongan tarif pelanggan, mengevaluasi pertumbuhan pendapatan air dan peningkatan pendapatan, melakukan kenaikan biaya sambungan baru, dan pembacaan meter air yang tepat dan akurat.
Hasil analisis Program Kerja prioritas dalam pandangan Stakeholder dengan metode Balance Scorecard berbasis Fuzzy AHP menunjukkan bahwa bobot/prioritas utama terdapat pada kriteria tujuan keuangan, dengan peta strategi liquiditas, dan indikator kinerja rasio kas perusahaan. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa stakeholder sangat memprioritaskan profitabilitas perusahaan.
Fokus program kerja pada peningkatan profitabilitas perusahaan adalah melakukan penagihan langsung kepada pelanggan nunggak, menerapkan SOP tutupan, mengevaluasi aturan terkait dengan denda, dan peningkatan kerjasama dengan pihak ketiga (payment point).
Berdasarkan penerapan balance scorecard berbasis Fuzzy AHP diperoleh prioritas indikator kinerja dari pandangan manajemen secara berurutan yaitu Peningkatan Pendapatan; Jam Layanan Operasional; Tekanan Air; Penanganan Keluhan; Cakupan Pelayanan; Optimalisasi Biaya; Kualitas Air; dan Konsumsi Air Domestik. Sedangkan prioritas indikator kinerja dari pandangan stakeholder secara berurutan yaitu Peningkatan Pendapatan; Layanan Operasional; Optimalisasi Biaya; Tekanan Air; Penanganan Keluhan; Cakupan Pelayanan; Kualitas Air; dan Konsumsi Air Domestik.
Hasil analisis kinerja dengan menggunakan pendekatan Balance Scorecard dan Fuzzy AHP, merekomendasikan PDAM Kota Bogor untuk dapat memfokuskan Key Performance Indicator (KPI) pada perspektif keuangan yaitu peningkatan pendapatan (keuntungan) dengan cara meningkatkan perolehan pendapatan dan Optimalisasi Biaya. | |