Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efisiensi Bank Bumn Buku Empat
View/ Open
Date
2020Author
Nasution, Sahruddin
Hermanto Siregar
Tanti Novianti
Metadata
Show full item recordAbstract
Efisiensi perbankan adalah salah satu indikator untuk mengukur tingkat
kesehatan dan stabilitas sistem keuangan suatu negara. Total Aset perbankan di
Indonesia dibandingkan dengan lembaga jasa keuangan lainnya sebesar 76%. Bank
BUKU Empat yang terdiri dari 5 bank, memberikan konstribusi terhadap Total Aset
Bank Umum Konvensional sebesar 53,1%. Bank BUMN yang terdiri dari: Bank
BRI, Bank Mandiri, dan Bank BNI memberikan konstribusi terhadap Total Aset
kelompok Bank BUKU Empat sebesar 74,8%. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi
Bank BUKU Empat sudah mewakili Bank Umum Konvensional, dan Bank BUMN
sudah mewakili kondisi Bank BUKU Empat di Indonesia.
Rasio BOPO dan NIM sebagai proxy dari efisiensi hanya menggunakan
variabel tunggal. Oleh sebab itu, diperlukan analisis yang lebih komprehensif
dengan menggunakan multi variabel, karena terdapat banyak faktor yang
mempengaruhi efisiensi perbankan. Berdasarkan gambaran di atas, maka
pertanyaan penelitian terkait analisis faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi
Bank BUMN BUKU Empat adalah: (1) Bagaimana tingkat efisiensi Bank BUMN
BUKU Empat di Indonesia? (2) Faktor-faktor apa yang mempengaruhi tingkat
inefisiensi Bank BUMN BUKU Empat di Indonesia?.
Analisis tingkat Efisiensi Bank BUMN BUKU Empat dilakukan dengan
menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA), sehingga terlebih dahulu
harus ditentukan input-output yang akan digunakan. Variabel input yang digunakan
adalah Dana Pihak Ketiga, Aset Tetap, dan Biaya Tenaga Kerja. Variabel output
yang digunakan adalah adalah Total Kredit, Interest Income, dan Non Interest
Income. Skor efisiensi yang diperoleh, kemudian dianalisis kembali dengan
menggunakan regresi Data Panel untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi efisiensi Bank BUMN BUKU Empat. Varibel internal yang
digunakan adalah Total Asset (TA), Return on Asset (ROA), Pangsa Dana Pihak
Ketiga masing-masing bank (PDPK), Loan to Deposit Ratio (LDR), Capital
Adequacy Ratio (CAR). Variabel eksternal yang digunakan adalah Inflasi (INF),
GDP Growth (GDP), Exchange Rate (ER).
Hasil analisis efisiensi dengan metode Data Envelopment Analysis (DEA)
menunjukkan bahwa Bank BRI merupakan yang paling efisien selama periode
penelitian, dengan skor rata-rata sebesar 0,9686. Bank Mandiri dan Bank BNI
memperoleh skor rata-rata sebesar 0,9649 dan 0,9307. Faktor penyebab inefisiensi
pada Bank BRI adalah tingginya Biaya Tenaga Kerja dan rendahnya Non Interest
Income. Faktor penyebab inefisiensi pada Bank Mandiri adalah besarnya Aset
Tetap. Faktor penyebab inefisiensi pada Bank BNI adalah besarnya Aset Tetap dan
rendahnya Interest Income.
Bank BRI dalam meningkatkan efisiensi harus mengurangi Biaya Tenaga
Kerja atau meningkatkan kinerja karyawan yang ada sehingga lebih produktif
menghasilkan output melalui peningkatan fee atas jasa transaksi. Bank Mandiri
dalam meningkatkan efisiensi harus melakukan konversi aset tetap ke aset lancar
yang lebih produktif. Bank BNI dalam meningkatkan efisiensi harus melakukan
5
konversi aset tetap ke aset lancar yang lebih produktif, sehingga dapat
meningkatkan Total Kredit dan memperoleh Interest Income yang lebih besar.
Hasil regresi data panel menunjukkan bahwa secara keseluruhan variabel
independen berpengaruh secara simultan terhadap skor efisiensi sebagai variabel
dependen. Hasil Uji Parsial (Uji T) menunjukkan bahwa variabel independen CAR,
ER, INF, LDR, PDPK, ROA, dan TA berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen EF, sedangkan variabel independen GDP tidak berpengaruh signifikan
meskipun berhubungan positif.
Pengaruh negatif variabel CAR disebabkan oleh perbankan harus
menyetorkan dana ke Bank Indonesia, sehingga dana tersebut tidak dapat
disalurkan sebagai kredit. Pengaruh positif LDR disebabkan oleh semakin besar
pinjaman yang diberikan kepada pihak ketiga, maka Interest Income yang diperoleh
semakin tinggi. Pengaruh positif PDPK disebabkan oleh semakin tinggi Dana Pihak
Ketiga yang dimiliki oleh bank, maka cost of funds akan semakin kecil. Pengaruh
positif variabel ROA menunjukkan kemampuan perbankan dalam mengelola aset
semakin efektif. Pengaruh negatif TA disebabkan oleh besarnya biaya perawatan
yang dikeluarkan untuk aset tetap yang tidak produktif.
Pengaruh positif GDP merefleksikan pertumbuhan ekonomi suatu negara,
dimana masyarakat butuh modal usaha untuk meningkatkan produksi, dan
membutuhkan perbankan untuk menyimpan dana. Pengaruh negatif INF
disebabkan oleh kenaikan inflasi yang akan menurunkan kemampuan masyarakat
untuk menyimpan uang dan menurunkan kemampuan debitur untuk melunasi
kewajibannya. ER berpengaruh positif merefleksikan peningkatan pemberian kredit
terhadap eksportir, pengelolaan dana yang baik di pasar uang, dan meningkatnya
transaksi-transaksi pembayaran internasional.
Collections
- MT - Business [4039]
