Strategi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Timor Tengah Selatan Terhadap Pengembangan Badan Usaha Milik Desa Di Kabupaten Timor Tengah Selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur
View/ Open
Date
2020Author
Mella, Lumaris Matani
Rizal Sjarief Sjaiful Nazli
Harianto
Metadata
Show full item recordAbstract
Salah satu program utama pemerintah melalui Kemendesa dalam mengembangkan perekonomian masyarakat pedesaan adalah pembentukan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Keberadaan Bumdes sendiri merupakan titik sentral dalam penguatan ekonomi di pedesaan melalui kontribusinya terhadap peningkatan pendapatan asli desa (PADes), pemenuhan kebutuhan masyarakat desa, pemberdayaan masyarakat desa, dan pembangunan desa secara mandiri. Meskipun demikian, jumlah Bumdes yang berhasil didirikan di wilayah-wilayah yang paling membutuhkan keberadaan Bumdes justru masih kecil seperti yang terjadi di kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pemerintah Kabupaten TTS melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) sedang menggencarkan program pengembangan Bumdes di wilayahnya. Meskipun demikian, usaha tersebut masih banyak mengalami kendala sehingga sampai pada tahun 2018 hanya terdapat 85 Bumdes aktif dari 266 desa di wilayah Kabupaten TTS. Oleh karena itu diperlukan berbagai informasi dalam upaya melakukan perencanaan yang strategis untuk dapat mengembangkan Bumdes di wilayah kabupaten TTS. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengidentifikasi faktor-faktor strategis (internal dan eksternal) yang berpengaruh, (2) Merumuskan dan menyusun alternatif strategi yang dapat dilakukan oleh Dinas PMD Kabupaten TTS dalam mengembangkan Bumdes di wilayah Kabupaten TTS, dan (3) Merekomendasikan strategi prioritasnya.
Metode pada penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan metode pemilihan responden dengan purposive sampling. Teknis analisis data pada penelitian ini menggunakan Matrix Internal Factor Evaluation (IFE) dan External Factor Evaluation (EFE) yang berfungsi sebagai alat analisis lingkungan internal dan eksternal Dinas. Untuk merumuskan alternatif dan memprioritaskan strategi, penelitian ini menggunakan Matriks SWOT dan Matriks QSPM.
Hasil dari Matriks SWOT menghasilkan 13 strategi alternatif dalam upaya untuk mengembangkan Bumdes di kabupaten TTS oleh Dinas PMD setempat. Sedangkan hasil Matriks QSPM menghasilkan 4 strategi prioritas yaitu (1) mendorong reorientasi kebijakan desa untuk penguatan pembangunan berbasis pemberdayaan masyarakat, (2) meningkatkan keselarasan program pemberdayaan masyarakat Dinas dengan K/L lainnya, (3) meningkatkan akuntabilitas Dinas melalui transparansi informasi, dan (4) mengoptimalkan peran pendamping desa.
Collections
- MT - Business [4039]
