Show simple item record

dc.contributor.advisorSiti Jahroh
dc.contributor.advisorSetiadi Djohar
dc.contributor.authorSetyawati, Ika
dc.date.accessioned2025-08-07T10:48:26Z
dc.date.available2025-08-07T10:48:26Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/168298
dc.description.abstractPerkembangan perekonomian Indonesia ditengah krisis ekonomi tahun 1998 yang meluas menjadi krisis sosial dan politik membuktikan bahwa Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) masih dapat bertahan dan melanjutkan usahanya. Meskipun dalam perjalanannya, UMKM memiliki keterbatasan dalam mengakses pembiayaan karena terbentur persyaratan formal pembiayaan perbankan (formality gap), skala pembiayaan yang tidak ekonomis (scale gap) sehingga tidak diminati oleh perbankan dan lembaga keuangan formal, dan adanya keterbatasan pengakuan agunan (collateral gap). Pemerintah melakukan upaya untuk memberdayakan dan menumbuhkan UMKM sebagai basic pembangunan ekonomi kerakyatan melalui pemberian kemudahan akses pembiayaan di PT Permodalan Nasional Madani (Persero) yang selanjutnya disebut PNM melalui unit bisnis Mekaar. Unit bisnis ini melaksanakan pembiayaan langsung kepada kelompok wanita pra-sejahtera produktif untuk mampu membantu meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui pembinaan dan pemberian modal yang mengadopsi dari model bisnis pembiayaan grameen. Sejak 2016-2018 Mekaar telah berkembang dan jumlah nasabah Mekaar mengalami perkembangan yang cukup signifikan dengan rata-rata pertumbuhan 15.6%. Melihat potensi pasar pembiayaan Mekaar yang masih luas, penelitian ini dilakukan dengan tujuan (1) mengidentifikasi strategi pengembangan Mekaar agar dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat miskin di Indonesia, (2) menganalisis kinerja unit bisnis pembiayaan Mekaar PT Permodalan Nasional Madani (Persero) di industri pembiayaan mikro, (3) merumuskan strategi bisnis yang terbaik diambil untuk mengembangkan program Mekaar. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan penyebaran kuesioner pada bulan Mei 2019, serta data pendukung lainnya. Metode analisis yang digunakan berupa Strategic Factor Analysis Summary (SFAS) untuk menentukan strategi pengembangan melalui analisis faktor internal dan eksternal yang memperngaruhi bisnis Mekaar. Analisis faktor internal atau Internal Factor Analysis Summary (IFAS) terdiri dari faktor-faktor yang kekuatan dan kelemahan, sedangkan analisis factor external atau External Factor Analysis Summary (EFAS) terdiri dari faktor peluang dan ancaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi Mekaar yang dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan nasabahnya yaitu (a) pembangunan karakter, (b) perubahan mindset, dan (c) pemberdayaan dan pendampingan usaha. Melihat kondisi Mekaar saat ini, jumlah nasabah Mekaar pada akhir 2018 cukup signifikan hingga mencapai 4.05 juta nasabah. Perkembangan tersebut menjadikan Mekaar terus meningkatkan jangkauan dan penetrasi agar dapat menjangkau masyarakat pra-sejahtera. Sehingga penguasaan hampir 1/3 pangsa pasar dapat menjadi jalan bagi Mekaar untuk menjadi Market Leader industri pembiayaan mikro. Selain itu, apabila dilihat dari jangkauan jaringan, Mekaar masih unggul jika dibandingkan dengan ketiga kompetitor besar dalam industri pembiayaan sejenis. Hasil SFAS dalam rangka untuk meningkatkan dan mempertahankan kinerja Mekaar, terdapat 8 faktor strategis yang didapatkan dari nilai tertinggi faktor internal maupun eksternal, serta menghasilkan implikasi manajerial yang terbagi dalam tiga jangka waktu agar dapat mempertahankan ataupun mengembangkan Mekaar. Dalam jangka pendek implikasi pertama, sebagai BUMN non perbankan yang bergerak dalam bisnis pembiayaan tidak hanya menyediakan jasa pembiayaan namun juga penyediaan akses permodalan bagi pelaku UMKM dengan kapasitas yang lebih besar melalui program "Naik kelas" bagi nasabah Mekaar regular yang memiliki track record baik. Kedua, perusahaan perlu menekan tingginya turn over SDM dengan kompetensi Mikro melalui peningkatan kompetensi karyawan dan menciptakan employee value proposition untuk meningkatkan daya tarik perusahaan. Implikasi intermediate term (satu sampai dua tahun) yang perlu dilakukan perusahaan seiring bertambahnya jaringan layanan yaitu pertama, meningkatkan infrastruktur untuk mendukung proses yang lebih efektif dan efisien. Kedua, dukungan dari pemerintah untuk peningkatan kesejahteraan UMKM mempermudah perusahaan untuk lebih gencar melakukan strategi marketing. Ketiga, market Mekaar yang merupakan ibu rumah tangga perlu didorong untuk lebih produktif melalui peningkatan pendampingan Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) dalam meningkatkan kapasitas usaha nasabah terlebih di masa pandemi. Keempat, dorongan untuk nasabah juga perlu juga dilakukan kepada karyawan seiring meningkatkan persaingan industri melalui peningkatan kapasitas dan kemampuan karyawan melaui pelatihan. Implikasi jangka panjang (lebih dari dua tahun) yang dapat dilakukan pertama, tingginya kompetisi produk di industri pembiayaan mengharuskan perusahaan untuk memberi nilai tambah maksimal bagi nasabah serta meningkatkan kualitas pelayanan. Selain itu perlu juga dilakukan evaluasi tingkat retensi pelanggan dengan cara menguatkan fungsi customer relationship management. Kedua, kompetisi yang ketat mengharuskan perusahaan melakukan diversifikasi pendanaan agar mampu menopang perusahaan dalam persaingan bisnis terutama dalam aspek pricing.
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcManajemen Strategiid
dc.titleAnalisis Strategi Pengembangan Bisnis Mekaar Pt Permodalan Nasional Madani (Persero)id
dc.subject.keywordExternal Factor Analysis Summary (Efas)id
dc.subject.keywordInternal Factor Analysis Summary (Ifas)id
dc.subject.keywordMekaarid
dc.subject.keywordKompetensiid
dc.subject.keywordUmkmid
dc.subject.keywordStrategic Factor Analysis Summary (Sfas)id


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record