Show simple item record

dc.contributor.advisorHafidhuddin, Didin
dc.contributor.advisorIsmal. Rifki
dc.contributor.authorYudiana, Yudi
dc.date.accessioned2025-08-07T09:58:26Z
dc.date.available2025-08-07T09:58:26Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/167658
dc.description.abstractBerbeda dengan risiko kredit dan risiko pasar, risiko operasional bank syariah selain karena memiliki karakteristik yang unik akibat dari aktivitas bisnis dengan dimensi yang luas dan kompleks karena sumber risiko merupakan gabungan dari berbagai sumber baik orang, sistem dan teknologi, proses dan kebijakan, faktor eksternal, juga karena terekspos Sharia Non-Compliance Risk, Fiducia Risk, People Risk dan Legal Risk. Faktor manusia dan sistem seperti banyak dibahas dalam tulisan dan penelitian terdahulu merupakan faktor paling berpengaruh besar dalam kerugian operasional perbankan syariah. Penggunaan Basic Indicator Approach yang merupakan model standar dalam mengukur risiko operasional selain tidak menggambarkan profil atau potensi risiko operasional secara akurat, juga menghasilkan perhitungan capital charge yang lebih besar dibandingkan dengan model internal. Capital charge yang terlalu besar dan terkadang tidak realistis, tentunya akan memberatkan bank syariah xyz karena dapat mengurangi kemampuannya untuk melakukan ekspansi bisnis. Ditambah lagi, oleh karena model standar tersebut menghasilkan gambaran risiko yang tidak akurat, maka dapat menyebabkan kesalahan dalam pengambilan keputusan terkait dengan manajemen risiko operasional bank syariah xyz. Bank syariah xyz adalah salah satu bank syariah dengan aset besar dan jaringan layanan terluas di Indonesia. Simulasi perhitungan risiko operasional bank syariah xyz dengan menggunakan Basic Indicator Approach menghasilkan capital charge untuk risiko operasional pada akhir tahun 2015 sebesar Rp. 343,50 miliar. Tesis ini bertujuan menganalisis tipe kejadian dengan kerugian terbesar, mengestimasi peluang kejadian kerugian operasional serta menghitung besarnya tingkat efisiensi beban modal risiko operasional menggunakan metode Loss Distribution Approach – Aggregate model. Perhitungan besarnya potensi kerugian risiko operasional bank syariah xyz dilakukan dengan menghitung Operational Value at Risk (OpVaR). Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif berasal dari data sekunder kerugian operasional dan hasil temuan audit periode 01 Januari 2013 hingga 30 Juni 2016. Dalam menerapkan metode LDA-Aggregate pengukuran risiko operasional membutuhkan histori data kerugian operasional minimal tiga tahun. Data kerugian operasional di diversifikasi menjadi data frekuensi dan severitas. Sebaran data dilakukan uji Goodness of Fit (GoF). Distribusi fit yang didapat dilakukan penggabungan (aggregate) dan dilakukan simulasi Monte Carlo untuk menghitung Operational Value at Risk (OpVaR). Hasil penelitian menunjukkan tiga tipe kejadian yang berkontribusi besar pada kerugian operasional adalah Business Disruption and System Failures, execution, delivery and process management dan Internal Fraud. Sistem dan manusia sebagai penyebab dominan dalam kerugian operasional perbankan syariah seperti banyak ditulis pada penelitian sebelumnya terbukti terjadi pada bank syariah xyz.
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcManajemen Keuanganid
dc.titlePengukuran Risiko Operasional Pada Bank Syariah Indonesia (Studi Kasus: Bank Syaiah Xyz)id
dc.subject.keywordAdvanced Measurement Approachid
dc.subject.keywordBank Syariahid
dc.subject.keywordLoss Distribution Approachid
dc.subject.keywordOperational Value At Risk (Opvar)id
dc.subject.keywordRisiko Operasionalid
dc.subject.keywordMetode Lda-Aggregateid
dc.subject.keywordUji Bactestingid
dc.subject.keywordUji Goodness Of Fit (Gof)id


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record