Pengaruh Padat Tebar Terhadap Kualitas Air Dan Kinerja Pertumbuhan Pendederan Ikan Lele Pada Media Mengandung Mineral Mix
Abstract
Produksi ikan lele di Indonesia menunjukkan tren peningkatan yang sejalan
secara linier dengan pertumbuhan tingkat konsumsi domestik. Limbah organik
yang dihasilkan dari sistem budidaya intensif dapat memberikan dampak negatif
terhadap kualitas lingkungan perairan dan kesehatan komoditas yang
dibudidayakan. Salah satu pendekatan yang dapat diterapkan adalah melalui
kombinasi antara peningkatan kepadatan dan pemberian mineral mix yang
berfungsi dalam mempercepat proses degradasi bahan organik. Penelitian ini
bertujuan menganalisis pengaruh padat tebar yang berbeda dengan media
mengandung mineral mix terhadap kinerja pertumbuhan serta kualitas air selama
21 hari pemeliharaan. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan acak lengkap
(RAL), dengan menggunakan padat tebar 1.400 ekor m-3 , 1.900 ekor m-3, 2.400 ekor
m-3 , dan 2.900 ekor m-3. Parameter yang diamati yaitu kualitas air, kinerja
pertumbuhan, dan analisis biaya. Hasil penelitian menunjukkan padat tebar 1.400
ekor m-3 dan 1.900 ekor m-3 dapat menunjang kualitas air dan kinerja pertumbuhan
ikan lele. Berdasarkan analisis biaya, perlakuan padat tebar 1.900 ekor m-3 memiliki
hasil keuntungan kotor yang lebih tinggi. Catfish production in Indonesia has shown a consistent upward trend, linearly
correlated with the increasing level of domestic consumption. Organic waste
generated from intensive aquaculture systems can negatively impact water quality
and the health of cultured species. One potential approach to mitigate these effects
is the combination of higher stocking densities with the supplementation of a
mineral mix, which facilitates the degradation of organic matter. This study aims to
analyze the effect of different stocking densities in culture media containing a
mineral mix on growth performance and water quality over a 21-day rearing period.
The research was conducted using a completely randomized design (CRD), with
four stocking density treatments: 1,400 fish m-3, 1,900 fish m-3, 2,400 fish m-3, and
2,900 fish m-3. Observed parameters included water quality, production
performance, and cost analysis. The results indicated that stocking densities of
1,400 fish m-3 and 1,900 fish m-3 supported optimal water quality and production
performance throughout the culture period. Based on the cost analysis, the 1,900
fish m-3 treatment yielded the highest economic return.
Collections
- UT - Aquaculture [2189]
