Analisis Perkembangan Greenport: Studi Kasus Pelabuhan Cigading
View/ Open
Date
2016Author
Ahmadi, Nurdin
Kusumantato, Tridoyo
Siahaan, Eddy Ihut
Metadata
Show full item recordAbstract
Pada tahun 2015 Indonesia telah mengadopsi Agenda Pembangunan
Berkelanjutan, yang meliputi 17 set agenda “Sustainable Development Goals”
(SDGs). Pelabuhan sebagai bagian dari sistem logistik nasional dan merupakan
bagian dari pembangunan berkelanjutan, harus mampu beradaptasi dan
mengadopsi sejumlah agenda SDGs. Hasil pengamatan penulis terkait agenda
SDGs dan kepelabuhanan, ditemukan hubungan yang erat antara agenda-agenda
SDGs dan kepelabuhanan, setidaknya diperoleh 7 (tujuh) item dari 17 item
agenda SDGs yang terkait dengan kepelabuhanan. Sebelum adanya agenda SDGs
pelabuhan di seluruh dunia, juga sudah melakukan langkah-langkah pembangunan
pelabuhan berkelanjutan (sustainable port development) dengan gagasan
greenport/ecoport. Pelabuhan sebagai salah satu rantai aktivitas logistik yang
penting, dituntut untuk terus beroperasi melayani jasa perdagangan dunia yang
semakin meningkat, namun untuk menjaga keberlanjutan proses logistik
khususnya maritime logistics (jasa kepelabuhanan) maka pelabuhan harus mampu
beradaptasi dengan perubahan dunia tersebut dengan mengacu pada konsep
sustanability port development/greenport.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penentu dalam
pengembangan greenport di Indonesia, khususnya Pelabuhan Cigading, selain itu
penelitian ini juga menentukan prioritas strategi pengembangan greenport
Pelabuhan Cigading sebagai sebuah studi kasus. Penelitian ini menggunakan
analisis benchmarking untuk menentukan faktor-faktor penentu greenport dan
AHP-pairwise comparison untuk menentukan prioritas pengembangan greenport
Pelabuhan Cigading. Hasil analisis didapatkan bahwa faktor-faktor (aspek) yang
menentukan dalam pengembangan greenport adalah faktor operasional, finansial
dan lingkungan, dari masing-masing faktor tersebut ditemukan juga subfaktor dan
indikator yang mempengaruhi pengembangan greenport. Selanjutnya dari hasil
AHP-pairwise comparison didapatkan bahwa besaran prioritas untuk aspek
operasional, finansial dan lingkungan memiliki prioritas yang sama besar untuk
dilakukan dalam mencapai greenport.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan strategi pengembangan greenport
Pelabuhan Cigading adalah (1) aspek operasional dengan port development (0,43)
yang fokus pada (a) pengembangan bisnis lainnya (0,36) yaitu membangun
integrated warehouse dan pengembangan terminal petikemas (container), dan (b)
pembangunan port information system (0,36), (2) aspek finansial yaitu
peningkatan kinerja finansial (internal) (0,76) dengan fokus peningkatan
profitabilitas (0,51), dan (3) aspek lingkungan yaitu waste management (0,38)
dengan fokus pada pembangunan reception facilities dan utilisasinya
(operasionalnya) (0,77)
Collections
- MT - Business [4044]
