dc.description.abstract | PT Berkat Kasih Karunia (BKK) merupakan salah satu perusahaan swasta di Indonesia yang bergerak pada usaha tambak udang yang khusus menghasilkan udang untuk ukuran konsumsi dengan teknik budidaya yang digunakan secara intensif. Dua tahun terakhir ini usaha yang dilakukan mengalami kegagalan produksi yang disebabkan oleh virus. Kegagalan ini tentunya telah mempengaruhi keuntungan perusahaan yang pada akhimya akan mempengaruhi kelayakan usaha dari perusahaan tersebut sebagai akibat investasi yang telah ditanamkan. Melihat .kondisi perusahaan yang demikian maka sangat penting dilakukan kajian ulang terhadap tingkat kelayakan dan sensitivitas usahanya. Salah satu alat untuk menentukan kelayakan suatu usaha adalah dengan menggunakan analisis finansial. Penelitian ini dilaksanakan di PT BKK, JI. Padang Sidempuan KM 17 Sibolga, Sumut. Sedangkan waktu penelitian adalah dari 1 April sampai dengan 8 Mei 2001. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan satuan kasusnya adalah usaha budidaya udang'pada PT BKK JI. Padang Sidempuan KM 17 Sibolga, Sumut. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dbngan pimpinan dan para karyawan dan pengamatan langsung di lapangan. Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen perusahaan, Direktorat Jenderal Perikanan, Dinas Perikanan Kabupaten Tapanuli Tengah dan literatur yang menunjang. Hasil perhitungan analisis usaha yang dilakukan selama satu tahun, usaha tersebut memperoleh keuntungan sebesar Rp 366.984.698,00. Hasil perhitungan analisis usaha pembesaran Udang Windu menguntungkan dilihat dari hasil perhitungan RIC >1 yaitu sebesar 1,09. Hasil analisis kelayakan investasi melalui 3 kriteria investasi terhadap usaha pembesaran Udang Windu PT BKK diperoleh nilai NPV sebesar Rp 3.554.937.308,OO,Net-B/C-sebesar-2T1-5-dan-IRR-sebesar-2$,-54%-yang. menunjukkan bahwa usaha tersebut layak untuk dikembangkan selama umur proyek yaitu selama 8 tahun. Hasil analisis sensitivitas pada usaha pembesaran Udang Windu apabila terjadi kenaikan harga pakan sebesar 10% diperoleh nilai NPV sebesar Rp 2.759.183.991,00, Net BIC sebesar 1,84 dan IRR sebesar 25,34% yang menunjukkan usaha tersebut masih layak untuk dikembangkan selama umur proyek. Demikian pula apabila terjadi penurunan harga jual sebesar 9,52% diperoleh nilai NPV sebesar Rp 953.849.364,00, Net BIC sebesar 1,26 dan IRR sebesar 16,68% yang menunjukkan bahwa usaha tersebut masih layak untuk dikembangkan selama umur proyek. | id |