Perancangan SOP Mock Recall sebagai Langkah Preventif dalam Ketertelusuran Produk Roti Sandwich di PT XYZ
Date
2025Author
TANJUNG, AL ZAHRA DWI PRANATA LIA
Kartinawati, Annisa
Metadata
Show full item recordAbstract
Ketertelusuran (traceability) adalah salah satu hal penting di sistem jaminan mutu pangan terutama dalam menghadapi kemungkinan penarikan produk (recall) akibat adanya penyimpangan dari regulasi. Mock Recall menjadi hal penting untuk mengevaluasi sistem ketertelusuran. Penelitian yang dilakukan di PT XYZ memiliki tujuan merancang prosedur mock recall dan mengevaluasi serta memberikan saran perbaikan pada sistem ketertelusuran dengan menganalisis secara observasi dan wawancara. Hasil dari identifikasi yang dilakukan berdasarkan analisis dari regulasi didapatkan bahwa PT XYZ belum mengimplementasi prosedur penilaian, indikator keberhasilan, dan monitoring dari sistem ketertelusuran, belum adanya standarisasi pemeliharan dokumentasi, belum adanya pelatihan ketertelusuran, dan tinjauan ulang. Terdapat empat hambatan yaitu terdapat hambatan teknis, hambatan operasional, hambatan manajerial, dan hambatan rantai pasok. Saran peningkatan yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan sistem integrasi ERP, MES, CRM untuk pencatatan digital, mengimplementasi SOP mock recall, membuat standarisasi pemeliharaan pencatatan, informasi sales, dan supplier, melakukan pelatihan internal dan membuat diagram alir untuk efektifitas komunikasi antar divisi. Traceability is one of the important things in the food quality assurance system,
especially in dealing with the possibility of product recalls due to deviations from
regulations. Mock Recall is important to evaluate the traceability system. The
research conducted at PT XYZ aims to design a mock recall procedure and evaluate
and provide suggestions for improvements to the traceability system by analyzing
observations and interviews. The results of the identification carried out based on
the analysis of regulations showed that PT XYZ had not implemented assessment
procedures, success indicators, and monitoring of the traceability system, there was
no standardization of documentation maintenance, no traceability training, and
reviews. There were four obstacles, namely technical obstacles, operational
obstacles, managerial obstacles, and supply chain obstacles. Suggestions for
improvement that can be made are to use an ERP, MES, CRM integration system
for digital recording, implementing mock recall SOP, creating standardization of
record maintenance, sales information, and suppliers, conducting internal training
and creating flow diagrams for effective communication between divisions.
