Efisiensi Pemasaran dan Faktor Penentu Pilihan Saluran Pemasaran Kedelai di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta

Abstract

Kedelai merupakan salah satu biji-bijian yang kaya akan lemak nabati dan protein yang sudah menjadi salah satu pokok bagi masyarakat Indonesia. Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu provinsi yang menjadi penyumbang produksi kedelai nasional dan salah satu kota yang memiliki potensi untuk pengembangan industri pengolahan pangan khususnya kedelai. Program pengembangan dan pemberdayaan petani berkelanjutan untuk kedelai di Kabupaten Bantul telah dikembangkan sejak tahun 2018. Hal ini menunjukkan bahwa kedelai di Kabupaten Bantul merupakan salah satu komoditas pangan strategis yang diprioritaskan. Sistem pemasaran kedelai dan produk olahannya melibatkan pasar lokal dan pengguna media sosial untuk meningkatkan kesadaran konsumen. Pemilihan saluran pemasaan memegang peran yang sangat penting sebuah sistem pemasaran, dimana semakin tepat memilih sebuah saluran pemasaran maka keuntungan yang didapat juga semakin besar, sehingga tercapai efisiensi. Analisis lanjutan juga diperlukan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi saluran pemasaran kedelai. petani harus memilih saluran pemasaran yang paling menguntungkan untuk mengoptimalkan aktivitas perdagangan kedelai mereka. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis saluran dan fungsi pemasaran kedelai di Kabupaten Bantul, efisien atau tidaknya pemasaran kedelai di Kabupaten Bantul, dan apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan saluran pemasaran kedelai di Kabupaten Bantul. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan saluran pemasaran, lembaga pemasaran, dan fungsi pemasaran. Analisis deskriptif kuantitatif digunakan untuk mengetahu efisiensi pemasaran dari saluran pemasaran kedelai di Kabupaten Bantul melalui perhitungan margin pemasaran, farmer’s share, dan nilai rasio keuntungan terhadap biaya, serta menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan saluran pemasaran kedelai menggunakan analisis multinominal logit. Data yang digunakan yaitu data primer yang diperolah dari responden petani sejumlah 93 orang, dan lembaga pemasaran yang terlibat sebanyak 26 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 4 lembaga pemasaran yang terlibat dalam pemasaran kedelai di Kabupaten Bantul, yaitu pedagang pengumpul, pedagang besar, dan pedagang pengecer yang kemudian ke konsumen akhir. Keempat lembaga ini membentuk 4 saluran pemasaran yang berbeda yaitu Pemasaran kedelai di Kabupaten Bantul melibatkan 4 (empat) jenis lembaga pemasaran sehingga terdapat 4 (empat) saluran pemasaran, yaitu 1) petani – pedagang pengumpul – pedagang besar – pedagang pengecer – konsumen, 2) petani – pedagang pengumpul – pedagang pengecer – konsumen, 3) petani – pedagang pengumpul – konsumen, dan 4) petani – pedagang besar – konsumen. Setiap lembaga pemasaran sudah melakukan fungsi-fungsi pemasaran berupa fungsi pertukaran, fungsi fisik dan fungsi fasilitas. Berdasarkan indikator efisiensi pemasaran, saluran pemasaran 4 merupakan saluran yang paling efisien karena memiliki nilai margin pemasaran yang paling rendah, farmer’s share paling tinggi, volume penjualan yang besar dan saluran pemasaran yang paling pendek dibandingkan saluran lainnya. Hasil analisis multinominal logit menjelaskan bahwa terdapat 6 faktor yang berpengaruh dalam pemilihan saluran pemasaran kedelai di Kabupaten Bantul, yaitu pengalaman bertani, jumlah produksi, harga, luas lahan, musim hujan dan kemarau, serta kegiatan penyuluhan.