Identifikasi Keberadaan Elang Jawa (Nisaetus bartelsi) dan Habitatnya di Pulau Bali
Date
2025Author
Widiyavedanta, Gde Oka
Syartinilia
Mulyani, Yeni Aryati
Metadata
Show full item recordAbstract
Elang jawa (Nisaetus bartelsi) merupakan burung pemangsa diurnal
endemik Indonesia yang hingga tahun 2024 diketahui menghuni hutan primer dan
sekunder di pegunungan curam Pulau Jawa. Namun, laporan dari akademisi,
pengamat burung lokal Bali, dan catatan perjumpaan burung menunjukkan
kemungkinan keberadaan elang jawa di Pulau Bali. Hal ini menjadi tantangan
konservasi karena individu di Bali mungkin terisolasi dari populasi. Penelitian ini
bertujuan untuk memetakan potensi distribusi elang jawa di Pulau Bali,
menganalisis keberadaan terkini dan kesesuaian habitatnya serta menyusun
rekomendasi pengelolaan lingkungan terhadap keberadaan elang jawa.
Metode yang digunakan terdiri dari tiga tahap. Pertama, pemetaan potensi
distribusi dan patch habitat elang jawa di Pulau Bali menggunakan model regresi
logistik dengan variabel kelerengan, ketinggian, dan NDVI. Hasil model kemudian
dikonfirmasi dengan informasi dari narasumber kunci dan data hutan konservasi
berdasarkan World Database for Protected Areas (WDPA). Kedua, dilakukan
patch occupancy survey untuk mengonfirmasi keberadaan elang jawa dan
mengevaluasi kesesuaian habitatnya dibandingkan dengan habitat aslinya di Pulau
Jawa. Terakhir, rekomendasi pengelolaan disusun berdasarkan hasil pemetaan,
survei dan keterangan dari petugas lapangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa elang jawa terkonsentrasi di hutan
dataran tinggi dan pegunungan di enam kabupaten, yaitu Jembrana, Buleleng,
Bangli, Karangasem, Badung, dan Tabanan, dengan luas total 1.069,4 km².
Sebanyak 14 patch habitat potensial diidentifikasi, lima di antaranya berada dalam
kawasan konservasi. Patch Occupancy Survey yang dilakukan pada enam patch
mengonfirmasi keberadaan elang jawa di tiga patch, sementara tiga lainnya tidak
terkonfirmasi. Dari enam patch yang disurvei, dua dikategorikan sangat sesuai, satu
sesuai, dan tiga cukup sesuai sebagai habitat elang jawa. Selama survei, tiga
individu elang jawa berhasil diamati. Berdasarkan hasil penelitian,
direkomendasikan agar elang jawa dimasukkan dalam mandat konservasi prioritas
di Bali, dilakukan peningkatan konservasi berbasis komunitas, serta diusulkan
pembangunan koridor habitat antara dua patch yang berdekatan untuk mendukung
konektivitas populasi. The Javan Hawk-Eagle (Nisaetus bartelsi) is a diurnal bird of prey endemic
to Indonesia. As of 2024, this species is known to inhabit both primary and
secondary forests in mountainous areas with steep slopes on Java Island. However,
field information, including reports from academics, local birdwatchers in Bali,
and bird sighting records, indicates the possible presence of the Javan Hawk-Eagle
in Bali. This raises a conservation concern, as the species is critically endangered
and may exist in an isolated habitat, separated from other individuals in its actual
range on Java Island. This study aims to map the potential distribution of the Javan
hawk-eagle in Bali Island, analyze its current presence and habitat suitability, and
develop environmental management recommendations to support its conservation.
The methodology consists of three stages. The first stage involves mapping
the potential distribution of the Javan Hawk-Eagle and its patch habitats in Bali.
This mapping is based on a logistic regression model using three variables: slope,
elevation, and NDVI (Normalized Difference Vegetation Index). The mapping
results from the model were then delineated using key informant reports on the
presence of the Javan Hawk-Eagle in Bali and conservation forest areas based on
the World Database for Protected Areas (WDPA). The potential distribution map
and patch habitats were then subjected to a Patch Occupancy Survey to confirm the
presence of the Javan Hawk-Eagle in the designated patches and assess their
habitat suitability in comparison to the species' actual habitat in Java. Finally,
environmental management recommendations were formulated based on the
mapping and survey results. The results of the potential distribution mapping and patch habitat
identification indicate that the Javan Hawk-Eagle is concentrated in forested
highland and mountainous areas across six regencies: Jembrana, Buleleng, Bangli,
Karangasem, Badung, and Tabanan, covering a total area of 1,069.4 km². A total
of 14 potential patch habitats were identified, with five of them located within
conservation forests. The patch occupancy survey that conducted in six patches
confirmed the presence of the Javan Hawk-Eagle in three patches, while its
presence remained unconfirmed in another three patches. Among the six surveyed
patches, two were classified as highly suitable habitats, one as suitable, and three
as moderately suitable for the Javan Hawk-Eagle. During the survey, three
individual Javan Hawk-Eagles were observed. Based on the mapping and survey
results, this study recommends incorporating the Javan Hawk-Eagle into Bali
Province’s priority conservation mandate, enhancing community-based
conservation efforts, and proposing habitat corridor connectivity between two
adjacent patches.
