Show simple item record

dc.contributor.advisorSugiarto, Yon
dc.contributor.authorMahfudz, Sahal
dc.date.accessioned2025-08-06T12:05:12Z
dc.date.available2025-08-06T12:05:12Z
dc.date.issued2025
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/166852
dc.description.abstractPerubahan iklim menjadi tantangan ubi kayu di masa depan bagi wilayah NTT sehingga mengganggu ketahanan pangan lokal wilayah. Penelitian ini bertujuan menilai risiko perubahan iklim di masa mendatang, penentuan area prioritas untuk dilaksanakan aksi adaptasi berdasarkan historis bencana, dan memberikan rekomendasi aksi adaptasi terhadap wilayah prioritas. Analisis data melibatkan pembobotan dalam mereduksi indikator yang tidak berpengaruh secara signifikan terhadap penelitian. Pendekatan yang digunakan berupa metode multi-kriteria teknik objektif, yakni CRITIC (Criteria Importance Through Inter-criteria Correlation). Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah Alor, Ende, Kupang, Kabupaten Lembata, Rote Ndao, dan Timor Tengah Selatan sebagai daerah prioritas dalam penilaian risiko tren bahaya iklim tahunan yang tinggi. Wilayah-wilayah tersebut secara pola perubahan periode musiman juga tinggi dan Timor Tengah Selatan sebagai wilayah yang dinilai tinggi untuk musim tanam akibat bahaya cekaman panas. Tren risiko yang tinggi menimbulkan rendahnya akan akses ketersediaan, pemanfaatan, dan keterjangkauan dalam mencapai ketahanan pangan. Maka dari itu, pelaksanaan langkah-langkah adaptasi berupa pemberian bantuan alat pertanian, peningkatan kelembagaan petani, dan fasilitas edukasi terhadap wilayah prioritas utama
dc.description.abstractClimate change is a future cassava challenge for the NTT region, thus disrupting local food security in the region. This study aims to assess the risk of climate change in the future, determine priority areas for adaptation actions based on historical disasters, and provide recommendations for adaptation actions to priority areas. Data analysis involves weighting in reducing indicators that do not significantly affect the study. The approach used is a multi-criteria method of objective techniques, namely CRITIC (Criterion Importance Through Inter-criterion Correlation). The results showed that the Alor, Ende, Kupang, Lembata, Rote Ndao, and South Central Timor regions as priority areas in the risk assessment of high annual climate hazard trends. These areas are also high in seasonal patterns of change and South Central Timor as a highly rated region for the growing season due to the danger of heat stress. High risk trends lead to low access availability, utilization, and affordability in achieving food security. Therefore, the implementation of adaptation measures in the form of agricultural equipment assistance, institutional improvement of farmers, and educational facilities to the top priority areas.
dc.description.sponsorship
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePenilaian Risiko Perubahan Iklim Pertanian Ubi Kayu dalam Mencapai Ketahanan Pangan Lokal di Nusa Tenggara Timurid
dc.title.alternativeAssessment of Climate Change Risks to Cassava Farming in Achieving Local Food Security the East Nusa Tenggara
dc.typeSkripsi
dc.subject.keywordCassavaid
dc.subject.keywordRisk Assessmentid
dc.subject.keywordClimate Changeid
dc.subject.keywordEast Nusa Tenggaraid
dc.subject.keywordFood Securityid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record