| dc.contributor.advisor | Yani, Ahmad | |
| dc.contributor.advisor | Dekrityana, Lucia Cyrilla Eko Nugrohowati Supriyadi | |
| dc.contributor.advisor | Putra, Bramada Winiar | |
| dc.contributor.author | Saputra, Permadi Hadi | |
| dc.date.accessioned | 2025-08-06T07:23:48Z | |
| dc.date.available | 2025-08-06T07:23:48Z | |
| dc.date.issued | 2025 | |
| dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/166817 | |
| dc.description.abstract | Peternak individual di Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu,
memiliki potensi besar dalam mendukung penyediaan daging sapi nasional.
Namun, mereka menghadapi berbagai permasalahan seperti keterbatasan
teknologi, rendahnya efisiensi manajemen, akses pasar terbatas, serta minimnya
dukungan kelembagaan. Kondisi ini menimbulkan tantangan terhadap
keberlanjutan usaha peternakan individual. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis tingkat keberlanjutan sistem pemeliharaan ternak individual,
mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhinya, serta merumuskan strategi
pengembangan yang tepat guna meningkatkan keberlanjutan. Metode yang
digunakan adalah pendekatan Multidimensional Scaling (MDS) dengan model
Rap-UPTS untuk menilai lima dimensi utama keberlanjutan: ekonomi, sosial-
budaya, ekologi, hukum-kelembagaan, dan teknologi-infrastruktur. Analisis
Leverage dan Monte Carlo digunakan untuk menguji sensitivitas dan validitas
data. Selanjutnya, metode Analytic Hierarchy Process (AHP) diterapkan untuk
menentukan strategi prioritas berdasarkan penilaian tenaga ahli. Responden
peternak dalam hal ini sebanyak 15 orang peternak individual. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa sistem pemeliharaan ternak individual berada pada kategori
kurang berkelanjutan, namun hasil menunjukan nilai stress 0,133 dan dikatakan
valid karena <0,25 serta nilai ??
2bernilai 0,95 yang berarti dikatakan baik karena
mendekati 100. Dimensi hukum-kelembagaan menunjukkan kebutuhan perbaikan
paling besar dengan nilai tertinggi pada analisis MDS dan pengembangan
tertinggi pada analisis AHP. Strategi yang diprioritaskan adalah peningkatan
sinkronisasi program pelatihan dan jadwal dinas dengan kebutuhan peternak serta
pembentukan kelompok atau koperasi peternak sebagai wadah kolektif untuk
memperkuat akses terhadap sumber daya, pasar, dan dukungan kelembagaan.
Kesimpulannya, penguatan kelembagaan dan peningkatan kapasitas sumber daya
manusia merupakan langkah strategis utama dalam mendorong keberlanjutan
sistem peternakan individual. Rekomendasi ini diharapkan dapat menjadi dasar
perumusan kebijakan dan program pemberdayaan peternak yang lebih efektif dan
terarah | |
| dc.description.abstract | Individual farmers in Cikedung Subdistrict, Indramayu Regency, have great
potential in supporting national beef supply. However, they face various problems
such as limited technology, low management efficiency, limited market access,
and lack of institutional support. These conditions pose challenges to the
sustainability of individualal livestock businesses. This study aims to analyze the
level of sustainability of individual livestock rearing systems, identify factors that
influence it, and formulate appropriate development strategies to improve
sustainability. The methods used include a Multidimensional Scaling (MDS)
approach with the Rap-UPTS model to assess five main dimensions of
sustainability: economic, socio-cultural, ecological, legal-institutional, and
technological-infrastructure. Leverage and Monte Carlo analysis were used to test
the sensitivity and validity of the data. Furthermore, the Analytic Hierarchy
Process (AHP) method was applied to determine priority strategies based on
expert judgment. Respondent farmers in this case were 15 individual farmers. The
results show that the individualal livestock rearing system is in the less sustainable
category, but the results show a stress value of 0.133 and is said to be valid
because it is <0.25 and the R2
value is 0.95 which means it is said to be good
because it is close to 100. The legal-institutional dimension shows the greatest
need for improvement with the highest score in the MDS analysis and the highest
development in the AHP analysis. The prioritized strategy is to improve
synchronization of training programs and agency schedules with farmers' needs
and the formation of farmer groups or cooperatives as collective platforms to
strengthen access to resources, markets and institutional support. In conclusion,
institutional strengthening and human resource capacity building are key strategic
steps in promoting the sustainability of individual farming systems. These
recommendations are expected to be the basis for formulating more effective and
targeted policies and programs to empower farmers. | |
| dc.description.sponsorship | | |
| dc.language.iso | id | |
| dc.publisher | IPB University | id |
| dc.title | Analisis Keberlanjutan dan Strategi pada Sistem Pemeliharaan Peternak Sapi Individual di Kecamatan Cikedung Kabupaten Indramayu Jawa Barat | id |
| dc.title.alternative | Sustainability Analysis of Individual Cattle Farmers in Cikedung District, Indramayu Regency, West Java | |
| dc.type | Tesis | |
| dc.subject.keyword | Analytic Hierarchy Process | id |
| dc.subject.keyword | strategi pengembangan | id |
| dc.subject.keyword | keberlanjutan | id |
| dc.subject.keyword | peternak individual | id |
| dc.subject.keyword | Rap-UPTS | id |