Pengembangan Pengelolaan Hutan Larangan Adat Kenegerian Rumbio Kabupaten Kampar Provinsi Riau
Abstract
Keberadaan hutan larangan merupakan elemen penting dalam sejarah
masyarakat adat di Kenegerian Rumbio. Informasi mengenai kapan atau berapa
lama hutan ini ditetapkan sebagai hutan larangan serta tokoh yang terlibat dalam
prosesnya masih belum jelas. Hutan larangan adat Rumbio adalah salah satu contoh
hutan larangan yang menerapkan kearifan lokal oleh komunitas adatnya.
Masyarakat adat Rumbio mempertahankan hutan larangan tersebut dengan
mematuhi peraturan dan larangan yang telah ditetapkan. Penduduk di sekitar hutan
larangan adat Rumbio memiliki beragam pandangan tentang keberadaan hutan ini,
sehingga penting untuk melakukan penelitian untuk mengembangkan pengelolaan
hutan larangan adat Rumbio agar dapat mengetahui apakah pengelolaan tersebut
masih sesuai dengan hukum atau norma-norma adat yang berlaku. Penelitian ini
bertujuan untuk mengkaji potensi sumber daya alam hutan larangan adat Rumbio,
meneliti struktur kelembagaan yang ada, serta menganalisis pandangan dan
preferensi masyarakat terhadap hutan larangan ini.
Metode penelitian dilakukan dengan teknik purposive sampling dan
proposional random sampling. Penelitian ini juga menggunakan kuesioner,
wawancara, studi pustaka, serta analisis data dengan pendekatan deskriptif kualitatif
dan skala likert. Temuan penelitian menunjukkan bahwa kawasan hutan larangan
adat Kenegerian Rumbio memiliki beragam sumber daya alam yang kaya dengan
nilai ekonomi tinggi. Hutan larangan ini mengandung keanekaragaman hayati yang
meliputi flora dan fauna, termasuk spesies yang dilindungi. Kelembagaan adat di
sekitar hutan larangan ini memiliki peran penting dalam pengelolaan hutan secara
berkelanjutan, di mana fungsinya tidak hanya regulatif dan eksekutif, tetapi juga
edukatif dan mediatif, berperan utama dalam menjaga keseimbangan antara
pemanfaatan dan pelestarian sumber daya hutan. Masyarakat adat Rumbio memiliki
pandangan positif terhadap keberlanjutan hutan larangan ini, melihatnya dari segi
aspek sosial budaya, pemanfaatan, penggunaan, serta hukum dan kebijakan yang
berlaku. Hutan dianggap sangat penting untuk pelestarian lingkungan dan kearifan
lokal. Masyarakat juga menghargai hutan sebagai bagian dari warisan budaya dan
ekosistem yang perlu dijaga. Masyarakat adat Rumbio menunjukkan
kecenderungan untuk mendukung pengelolaan hutan secara berkelanjutan, dengan
penekanan pada kearifan lokal serta partisipasi aktif dalam perlindungan hutan, baik
oleh masyarakat, pemerintah, maupun kolaborasi dengan pihak luar. The existence of the forbidden forest is an important element in the history
of the indigenous community in the Rumbio region. Information regarding when or
how long this forest has been designated as a forbidden forest, as well as the figures
involved in the process, is still unclear. The Rumbio customary forbidden forest is
one example of a forbidden forest that applies local wisdom by its indigenous
community. The indigenous people of Rumbio maintain this forbidden forest by
adhering to the regulations and prohibitions that have been established. The
residents around the Rumbio customary forbidden forest have diverse views on the
existence of this forest, making it essential to conduct research to develop the
management of the Rumbio customary forbidden forest to determine whether the
management is still in accordance with the applicable customary laws or norms.
This research aims to assess the potential natural resources of the Rumbio
customary forbidden forest, investigate the existing institutional structure and
analyze the views and preferences of the community towards this forbidden forest.
The research method used purposive sampling and proportional random
sampling techniques. This study also used questionnaires, interviews, literature
studies, and data analysis using a qualitative descriptive approach and a Likert scale.
The research findings indicate that the Kenegerian Rumbio customary forest area
possesses a variety of rich natural resources with high economic value. This
forbidden forest contains biodiversity that includes flora and fauna, including
protected species. Customary institutions around this forbidden forest play a crucial
role in sustainable forest management, where their functions are not only regulatory
and executive, but also educational and mediative, playing a major role in
maintaining the balance between the utilization and preservation of forest resources.
The Rumbio indigenous community has a positive view of the sustainability of this
forbidden forest, viewing it from the perspective of socio-cultural aspects,
utilization, use, and applicable laws and policies. Forests are considered very
important for environmental preservation and local wisdom. The community also
values forests as part of a cultural heritage and ecosystem that needs to be protected.
The Rumbio indigenous community shows a tendency to support sustainable forest
management, with an emphasis on local wisdom and active participation in forest
protection, both by the community, the government, and collaboration with external
parties.
Collections
- MT - Forestry [1505]
