View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Master Theses
      • MT - Agriculture Technology
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Master Theses
      • MT - Agriculture Technology
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Persepsi dan Tantangan Sertifikasi Perikanan Berkelanjutan oleh Perusahaan Pengolahan Produk Perikanan

      Thumbnail
      View/Open
      Cover (214.1Kb)
      Fulltext (2.151Mb)
      Lampiran (2.195Mb)
      Date
      2025
      Author
      A, Padma Rizki Dwi Arieanti
      Rahayu, Winiati Pudji
      Nurjanah, Siti
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals/SDGs) mencerminkan komitmen dalam memanfaatkan sumber daya alam demi kesejahteraan manusia. Hal ini mencakup upaya mendorong sistem pangan berkelanjutan, termaksud produk perikanan yang dikenal sebagai blue food. Sertifikasi perikanan berkelanjutan penting untuk memastikan produk berasal dari sumber yang bertanggung jawab, dengan memperhatikan aspek keamanan pangan, lingkungan, kesejahteraan hewan dan tanggung jawab sosial. Persepsi dan tantangan perusahaan pengolahan perikanan penting untuk dipahami karena akan berpengaruh terhadap keterlibatan perusahaan secara luas. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi pendukung, terkait pengolahan produk perikanan berkelanjutan, ketahanan pangan, dan perlindungan ekosistem perairan. Penelitian ini bertujuan menilai persepsi perusahaan pengolahan terhadap sertifikasi produk perikanan berkelanjutan, yang meliputi pengetahuan, sikap, perilaku dan tantangan dalam sertifikasi. Pendekatan secara kuantitatif dilakukan melalui kuesioner yang diisi oleh perwakilan perusahaan secara daring. Target responden merupakan pemilik/penanggung jawab/karyawan setingkat pengawas di perusahaan pengolahan perikanan yang telah menerapkan sistem HACCP. Pertanyaan kuesioner disusun berdasarkan modifikasi dari poin-poin pada standar sertifikasi perikanan berkelanjutan, yaitu Seafood Processing Standard – Core Issue 6.0 (BAP 2024), Chain of Custody Module ASC-COC-001 Version 1.2 (ASC 2023), serta jurnal-jurnal terkait dengan sertifikasi perikanan berkelanjutan. Kuesioner dibagi menjadi lima bagian, yaitu: 1) data profil responden; 2) pertanyaan pengenai pengetahuan; 3) pertanyaan mengenai sikap dan tantangan; 4) pertanyaan terkait perilaku; dan 5) jenis tantangan terbesar sertifikasi perikanan berkelanjutan. Survei dilakukan pada 30 responden perusahaan pengolahan perikanan, terbagi atas 15 perusahaan bersertifikat dan 15 belum bersertifikat pengolahan perikanan berkelanjutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua kelompok memiliki tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku yang baik. Perusahaan bersertifikat berkelanjutan menunjukkan skor persetase pengetahuan (100%) dan sikap (100%) baik, serta perilaku baik (93,3%). Perusahaan yang belum bersertifikat berkelanjutan memiliki persentasi skor pengetahuan (80%) dan sikap (93,3%) yang baik, namun perilaku lebih rendah (73,3%) jika dibandingkan dengan kelompok perusahaan bersertifikat berkelanjutan. Hal ini menunjukkan kesenjangan perilaku pada kelompok perusahaan belum bersertifikat, walaupun memiliki sikap yang positif terhadap sertifikasi keberlanjutan. Korelasi signifikan (p<0,05) antar variabel diidentifikasi antara pengetahuan-perilaku (rs=0,515), sikap-perilaku (rs=0,639), sikap- tantangan (rs=0,620), dan perilaku-tantangan (rs=0,902). Pada perusahaan yang belum bersertifikat tidak ditemukan adanya korelasi signifikan. Temuan ini menunjukkan perusahaan bersertifikat memiliki keterkaitan kuat antara pemahaman, sikap dan perilaku walaupun perusahaan menyadari tantangan besar dalam implementasi, sementara perusahaan yang belum bersertifikat mendapat hambatan struktural atau motivasional yang menghalangi perilaku meskipun memiliki sikap yang positif. Tantangan utama yang dihadapi oleh perusahaan bersertifikat dan belum bersertifikat berkelanjutan adalah keterbatasan pengetahuan tim dalam implementasi, dengan persentase 40 dan 46%. Selain itu, kedua kelompok perusahaan juga menghadapi tantangan terkait tingginya biaya sertifikasi, yang diakui sebesar 33% oleh masing-masing kelompok.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/166670
      Collections
      • MT - Agriculture Technology [2415]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository