Strategi Penerapan Quick Response Code Indonesian Standard(QRIS) untuk Usaha Mikro di Kabupaten Karawang
Date
2025Author
Demokratsia, Muhamad Akmal
Baga, Lukman Mohammad
Budiharsono, Sugeng
Metadata
Show full item recordAbstract
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi sektor ekonomi yang penting bagi Indonesia, termasuk di Kabupaten Karawang. Upaya menjadikan usaha mikro masuk ke dalam platform digital harus dipersiapkan dari semua lini karena belum meratanya adopsi digital, khususnya di Kabupaten Karawang. Target peningkatan transaksi juga harus diperhatikan. Salah satu metode pembayaran digital yang sering digunakan adalah Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Dalam hal ini, menjadikan usaha mikro di Kabupaten Karawang melek digital, yang diawali dengan penerapan QRIS dapat menjadi langkah awal untuk meningkatkan daya saing. Penelitian ini memiliki tiga tujuan, yaitu: (1) Mengidentifikasi peran pemerintah daerah dalam penerapan QRIS untuk usaha mikro. (2) Menganalisis faktor penerapan QRIS dan mengukur indeks kesiapsediaan penerapan QRIS pada usaha mikro. (3) Menyusun strategi implementasi penerapan QRIS serta stimulasi peningkatan indeks kesiapsediaan penerapan QRIS pada usaha mikro. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif dan kuantitatif dengan teknik analisis Multidimensional Scaling (MDS) dan RAPQRIS. Data diperoleh dari 30 responden pelaku usaha mikro di lima kecamatan dengan kategori pengguna QRIS aktif. Penelitian juga melibatkan studi literatur, observasi lapangan, dan wawancara dengan instansi terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran pemerintah daerah masih perlu diperkuat dalam hal penyediaan infrastruktur digital, edukasi, dan sinergi dengan penyedia layanan keuangan digital. Hasil analisis menunjukkan bahwa dalam faktor yang mempengaruhi penerapan QRIS, yaitu: dimensi ekonomi terdiri atas branding, minimalisasi ketersediaan uang tunai, biaya administrasi, kecepatan pencairan dana, dan pembukuan transaksi, dimensi sosial terdiri jenis usaha, penggunaan nontunai, dan kelompok umur, serta dimensi teknologi terdiri dari tingkat kemudahan, dan Pemahaman aplikasi pendukung. Sebelum intervensi, kesiapan penerapan QRIS berada dalam kategori Cukup Siap pada nilai 58,37, namun setelah program intervensi seperti edukasi digital, pemberian insentif, dan integrasi sistem, indeks kesiapan meningkat menjadi Siap dengan nilai 79,21 dengan demikian, strategi utama yang perlu dilakukan mencakup peningkatan literasi digital, insentif transaksi QRIS, serta penguatan infrastruktur dan dukungan teknis. Implementasi yang efektif dari strategi ini akan mempercepat transformasi digital UMKM, meningkatkan efisiensi transaksi, dan memperluas inklusi keuangan di Kabupaten Karawang.
Collections
- MT - Economic and Management [3180]
