Strategi Peningkatan Volume Penjualan Domba melalui Pemanfaatan Media Sosial di PT Ayodhya Agro Abadi
Abstract
PT Ayodhya Agro Abadi merupakan perusahaan di bidang industri peternakan domba yang belum mengutamakan pemasaran melalui media sosial, sehingga ada peluang bagi perusahaan untuk meningkatkan penjualan dengan memanfaatkan platform tersebut. Tujuan penelitian yaitu merumuskan ide pengembangan bisnis serta mengidentifikasi pemasaran, menganalisis pengembangan bisnis mengenai peningkatan volume penjualan dengan uji paired t-test dan mengkaji kelayakan rencana pengembangan bisnis dengan aspek finansial . Penelitian ini dilaksanakan di Yogyakarta pada bulan Juli hingga Desember 2024. Berdasarkan uji paired t-test, dengan nilai signifikan (2-tailed) sebesar 0,005 < 0,05, menunjukkan hipotesis Ho ditolak dan hipotesis Ha diterima maka terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik. Hasil analisis finansial laba bersih sebelum pengembangan sebesar Rp208.163.950,00, total biaya operational sebesar Rp475.430.000,00, setelah pengembangan bisnis diperoleh laba bersih sebesar Rp342.996.000,00, dengan total biaya operational sebesar Rp637.580.000,00. R/C ratio meningkat 0,10 menjadi 1,54 yang artinya layak. Pengembangan bisnis menghasilkan peningkatan keuntungan sebesar Rp135.520.000,00 dari selisih keuntungan setelah dengan sebelum pengembangan bisnis. PT Ayodhya Agro Abadi is a company in the sheep farming industry that has not prioritized marketing through social media, so there is an opportunity for the company to increase sales by utilizing this platform. Aim of the research is to formulate business development ideas and identify marketing, analyze business development regarding increasing sales volume using the paired t-test and examine the feasibility of business development plans with partial budget financial aspects. This research was carried out in Yogyakarta from July to December 2024. Based on the paired t-test, with a significant value (2-tailed) of 0.005 < 0.05, indicating that the Ho hypothesis is rejected and the Ha hypothesis is accepted, so there is a statistically significant difference. Result of financial analysis resulted in a net profit of IDR 342.996.000,00, total operational costs of IDR 475.430.000,00, after business development, a net profit of IDR 637.580.000,00. The R/C ratio increased by 0,10 to 1,54, which means it is feasible. Business development resulted in an increase in profits of IDR 135.520.000,00 from the difference in profits after and before.
