| dc.description.abstract | Padi merupakan komoditas pangan utama di Indonesia. Produksi padi di Indonesia mengalami fluktuasi dan cenderung menurun dari tahun 2018 hingga 2024. Patogen terbawa benih menjadi faktor penting karena merugikan secara kualitas dan kuantitas produksi padi. Penggunaan benih sehat melalui pemilihan dan perlakuan benih merupakan upaya pengendalian untuk menekan jumlah inokulum awal patogen sebelum benih ditanam. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi patogen terbawa benih, menerapkan sortasi dan perlakuan elektroterapi untuk menentukan tingkat kesehatan benih dan bibit padi varietas Inpari 32. Penelitian meliputi isolasi dan identifikasi bakteri serta cendawan terbawa benih; sortasi benih berdasarkan gejala menjadi kategori tanpa sortasi (acak), tanpa gejala, bergejala, dan hampa; perlakuan elektroterapi menggunakan larutan elektrolit NaCl, KCl, dan NPK pada benih hasil sortasi; perlakuan elektroterapi menggunakan medium tanam tanah dan hidroponik pada benih hasil sortasi. Isolat bakteri terbawa benih berdasarkan karakter morfologi dan fisiologinya memiliki ciri mendekati Acidovorax avenae, sedangkan isolat lainnya belum teridentifikasi. Isolat cendawan terbawa benih teridentifikasi sebagai Aspergillus flavus. Sortasi menunjukkan benih tanpa gejala memiliki bobot 1000 butir, daya berkecambah, dan vigor tertinggi dengan infeksi patogen terendah. Elektroterapi pada benih dan hasil sortasi berdampak positif terhadap mutu fisiologis benih pada tahap pengujian kesehatan benih dan pertumbuhan bibit ketika ditumbuhkan pada kedua medium tanah maupun hidroponik. | |