Show simple item record

dc.contributor.advisorSuketi, Ketty
dc.contributor.advisorArif, Abdullah Bin
dc.contributor.authorWATI, KRISTINA
dc.date.accessioned2025-08-01T01:57:00Z
dc.date.available2025-08-01T01:57:00Z
dc.date.issued2025
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/166344
dc.description.abstractKerugian pascapanen merupakan tantangan utama dalam hortikultura, khususnya pada cabai merah keriting (Capsicum annuum L.) yang memiliki umur simpan pendek. Penurunan kualitas selama penyimpanan umumnya disebabkan oleh kerusakan fisik, tingginya laju respirasi, serta degradasi senyawa bioaktif seperti antioksidan dan capsaicin. Salah satu solusi inovatif untuk mengatasi masalah ini adalah penggunaan teknologi Light Emitting Diode (LED), yang terbukti dapat memengaruhi perubahan fisiologis dan biokimia pada produk hortikultura selama penyimpanan. Penelitian ini dilakukan dari Agustus 2024 hingga April 2025 di IPB University dan BRIN Serpong, untuk mengevaluasi pengaruh berbagai warna cahaya LED terhadap kualitas cabai merah keriting selama penyimpanan. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan lima perlakuan cahaya: merah (630 nm), biru (465 nm), hijau (525 nm), putih (539 nm), dan kontrol (tanpa cahaya), masing-masing dengan intensitas ±10 W/m² dan empat ulangan. Sampel disimpan dalam wadah berkapasitas 30 liter selama 21 hari. Hasil menunjukkan LED biru paling efektif dalam mempertahankan mutu cabai merah keriting. Pada hari ke-15, kerusakan fisik hanya 20%, jauh lebih rendah dibandingkan kontrol yang mencapai 90%. Kehilangan bobot pada LED biru sebesar 30%, sementara kontrol mencapai 72%. Secara visual, LED biru menghasilkan nilai Lightness (L*) sebesar 29,95 (kontrol 16,54), Redness (a*) 41,27 (kontrol 17,39), dan chroma 48,19 (kontrol 19,05). Produksi etilen juga lebih rendah, yaitu 2,67 ppm/kg/jam dibandingkan kontrol yang memuncak pada hari ke- 9 sebesar 13,27 ppm/kg/jam. Laju respirasi LED biru tercatat 22,75 ml CO2/kg/jam, lebih rendah dari kontrol yang mencapai 46,42 ml CO2/kg/jam pada hari ke-6. Tingkat kelunakan buah juga paling rendah pada LED biru, yaitu 0,555 mm/g/detik (kontrol 0,845 mm/g/detik). Pada hari ke-14, Padatan Terlarut Total (PTT) sebesar 9,08°Brix (kontrol 8,98), Asam Tertitrasi Total (ATT) 0,014 ml/g (kontrol 0,003), dan vitamin C 1,87 ml/g (kontrol 0,22 ml/g). Aktivitas antioksidan (14,43 µmol/g) dan kandungan capsaicin (1.149 ppm) pada LED biru juga jauh lebih tinggi dibandingkan kontrol (5,86 µmol/g dan 437,5 ppm). Kandungan ß-karoten mencapai 1.572,5 µg/100 g, sedangkan kontrol hanya 813,75 µg/100 g. Hasil pengamatan mikroskop elektron (SEM) menunjukkan struktur epidermis cabai pada LED biru lebih utuh dan minim kerusakan dibandingkan perlakuan lainnya. Secara keseluruhan, LED biru menunjukkan potensi besar sebagai teknologi ramah lingkungan untuk memperpanjang umur simpan dan mempertahankan kualitas cabai merah keriting selama penyimpanan.
dc.description.sponsorship
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleOptimalisasi Warna Light Emitting Diodes (LED) dalam Mempertahankan Mutu Cabai Merah Keriting (Capsicum annuum L.) Selama Penyimpananid
dc.title.alternativeOptimization of Light Emitting Diode (LED) Colors in Maintaining the Quality of Curly Red Chili Peppers (Capsicum annuum L.) During Storage
dc.typeTesis
dc.subject.keywordcapsaicinid
dc.subject.keywordkerusakanid
dc.subject.keywordsusut bobotid
dc.subject.keywordbetakarotenid
dc.subject.keywordpencahayaanid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record