Distribusi Pola Penggunaan Ruang dan Waktu Burung Air pada Ekosistem Rawa di TNRAW
Date
2025Author
Iksan, Muh
Hernowo, Jarwadi Budi
Prasetyo, Lilik Budi
Metadata
Show full item recordAbstract
Ekosistem Rawa Aopa adalah kawasan rawa yang telah ditetapkan sebagai
Situs Ramsar karena menyumbang 1% dari kekayaan spesies dunia. Keberadaan
burung air di ekosistem Rawa Aopa saat ini sangat mengkhawatirkan akibat
aktivitas masyarakat seperti perburuan liar hewan, yang berdampak pada habitat
alami. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan penggunaan ruang dan waktu
burung air, meliputi penggunaan waktu makan dan istirahat, asosiasi burung air,
faktor yang mempengaruhi keberadaan burung air, serta pemodelan distribusi
spasial burung air. Metode Point Count digunakan untuk mengidentifikasi burung
air dan mengambil titik koordinat melalui pertemuan langsung dengan burung air.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa habitat burung air terbagi menjadi tiga jenis
vegetasi, yang digunakan sebagai fokus area pengamatan (Stasiun Pengamatan):
Vegetasi Terbuka, Badan Air, dan Vegetasi Tertutup. Terdapat 14 spesies pakan
burung air dari 4 kelas, yaitu Insketa, Pisces, Gastropoda, dan Malacostraca. Indeks
keragaman (H') dan indeks kemerataan (E') makanan burung air di setiap area
pengamatan menunjukkan keragaman sedang (2.277) di vegetasi terbuka dan badan
air (2,412), sementara di vegetasi tertutup menunjukkan (0,139) yang relatif rendah.
Indeks keseragaman (E') menunjukkan perbedaan signifikan di badan air (0,86),
sedangkan vegetasi terbuka dan tertutup menunjukkan keseragaman rendah (0,06).
Indeks kepadatan spesies makanan yang ditemukan di 3 wilayah pengamatan
menunjukkan bahwa kepadatan spesies di vegetasi terbuka adalah 63,38 ind/ha,
badan air 50,64 ind/ha, dan vegetasi tertutup 17,20 ind/ha. Proporsi penggunaan
waktu untuk istirahat umumnya didominasi oleh kelompok burung dengan waktu
istirahat yang kurang antara 4 jam sampai 8 jam dan lebih dari 8 jam adapun waktu
makan mayoritas kelompok burung menghabiskan waktu dalam rentang waktu 4
8 jam. Namun, ada variasi dalam beberapa kategori seperti rawa dan bebek, yang
menunjukkan fleksibilitas waktu makan yang lebih besar. Faktor-faktor yang
mempengaruhi keberadaan burung air adalah jarak sarang dari sumber makanan,
jumlah pohon, dan jumlah jenis makanan, yang memiliki pengaruh dominan. Model
distribusi burung air di Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai menunjukkan
beberapa variabel yang mempengaruhi hasil Maximum Entropy (MaxEnt).
Variabel dengan pengaruh tertinggi adalah suhu udara (44,3%) dan Indeks
Perbedaan Air yang Dinormalisasi (29,9%). Selain itu, salah satu faktor berasal dari
aktivitas manusia yang mengganggu dan mengubah ekosistem/pemandangan,
terutama di habitat burung air.
Collections
- MT - Forestry [1505]
