Pemanfaatan Super Absorbent Polymer (SAP) untuk Meningkatkan Kualitas Media Tumbuh Tanaman Zeoponik
Date
2025Author
Dewi, Aulia Fitriyyah Sari
Suwardi
Suryaningtyas, R.A. Dyah Tjahyandari
Metadata
Show full item recordAbstract
Media tanam zeoponik memiliki karakteristik fisik dan kimia yang unggul, namun daya simpan airnya masih rendah. Di sisi lain, Super Absorbent Polymer (SAP) yang diperoleh dari industri pembuatan diapers memiliki kemampuan tinggi dalam menyerap dan mempertahankan air. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh aplikasi SAP terhadap daya jerap air media tumbuh tanaman dan frekuensi penyiraman, dan mengevaluasi pengaruh SAP terhadap pertumbuhan tanaman serta menentukan dosis SAP yang paling optimal. Penelitian dilaksanakan di Kebun Pendidikan Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Cikabayan IPB dan Laboratorium Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, menggunakan rancangan acak lengkap dengan enam taraf perlakuan SAP (0%, 0.2%, 0.4%, 0.6%, 0.8%, dan 1.0%) masing-masing lima ulangan. Uji laboratorium sebelum tanam yang dianalisis adalah pH, electrical conductivity (EC), kadar air kering udara (KAKU), kadar air kapasitas lapang (KAKL), dan kadar air (KA). Uji laboratorium setelah tanam yang dianalisis adalah pH, EC, kapasitas tukar kation (KTK), C-organik, N-tersedia, P-tersedia, basa-basa, dan unsur hara mikro. Hasil menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi SAP berpengaruh signifikan terhadap kapasitas retensi air media tanam, kadar air kapasitas lapang, serta efisiensi penggunaan air. Perlakuan SAP 1.0% memberikan kadar air tertinggi (205.5%), menurunkan frekuensi penyiraman hingga 21 hari sekali, serta menjaga kestabilan pH dan EC dalam batas optimal. Selain itu, pertumbuhan tanaman sawi terbaik tercatat pada perlakuan SAP 1.0%, dengan peningkatan tinggi tanaman, bobot basah, dan bobot kering yang lebih unggul dibanding perlakuan lain. Oleh karena itu, konsentrasi SAP 1.0% dinilai paling sesuai untuk meningkatkan konservasi air dan kualitas media zeoponik dalam budidaya tanaman hortikultura secara berkelanjutan.
