Karakteristik Fisikokimia dan Organoleptik Body Scrub Lanolin dengan Persentase Bubuk Teh Hijau Berbeda
Date
2025Author
Sahrani, Asri Pelita
Soenarno, Mochammad Sriduresta
Endrawati, Yuni Cahya
Metadata
Show full item recordAbstract
Body scrub merupakan kosmetik yang dapat membersihkan kulit dari kotoran dan sel kulit mati. Lanolin merupakan bahan alami yang berasal dari lemak bulu domba dan dikenal sebagai emolien yang efektif. Teh hijau mengandung senyawa bioaktif seperti katekin dan flavanoid yang bersifat antioksidan dan anti inflamasi. Penelitian ini bertujuan menganalisis karakteristik sifat fisikokimia dan efektivitas body scrub lanolin dengan penambahan bubuk teh hijau (5%, 10%, dan 15%). Pengujian yang dilakukan adalah uji fisikokimia, brightening, dan organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan homogen, nilai pH 4,79-4,88 masih dalam batas aman untuk kulit, sediaan termasuk tipe emulsi air dalam minyak (w/o), daya sebar sediaan berkisar 3-4 cm, sediaan tidak menyebabkan iritasi pada kulit panelis. Penambahan bubuk teh yang semakin tinggi pada sediaan cenderung meningkatkan kecerahan kulit setelah 14 hari pemakaian. Uji organoleptik yang meliputi uji warna, aroma dan tekstur menunjukan formulasi penambahan bubuk teh hijau 10% (F2) paling disukai oleh panelis, baik dalam uji hedonik maupun mutu hedonik. Analisis data pada penelitian ini menggunakan ANOVA dan Kruskal-Wallis. Body scrub is a cosmetic used to remove dirt and dead skin cells. Lanolin, a natural fat from sheep’s wool, is an effective emollient. Green tea contains bioactive compounds like catechins and flavonoids with antioxidant and anti-inflammatory properties. This study aimed to analyze the physicochemical and effectiveness of lanolin body scrub with 5%, 10%, and 15% green tea powder. Tests included physicochemical, brightening, and organoleptic evaluations. The formulations were homogeneous, had pH values of 4.79–4.88 (safe for skin), were water-in-oil emulsions, had spreadability of 3–4 cm, and caused no irritation. Higher green tea content improved skin brightness after 14 days. The 10% formulation (F2) was the most preferred in terms of color, scent, and texture. Data were analyzed using ANOVA and Kruskal-Wallis tests.
