Analisis Kesesuaian Wisata Pantai Berbasis Kerentanan Pesisir di Pulau Tomahu, Kabupaten Buru Selatan, Maluku
Abstract
Pulau Tomahu, Kabupaten Buru Selatan, Maluku, merupakan salah satu
wilayah pesisir yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai destinasi
wisata bahari. Namun, kawasan ini juga rentan terhadap dampak perubahan iklim,
sehingga pengembangannya perlu mempertimbangkan aspek keberlanjutan dan
risiko kerentanan. Penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat kesesuaian wisata
pantai, tingkat kerentanan pesisir, serta daya dukung kawasan di Pulau Tomahu.
Metode yang digunakan meliputi observasi lapangan dan analisis spasial dengan
menggunakan parameter Indeks Kesesuaian Wisata (IKW), Indeks Kerentanan
Pesisir (CVI), serta perhitungan daya dukung kawasan wisata. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa 85% wilayah tergolong sangat sesuai dan 15% sesuai untuk
pengembangan wisata pantai. Sementara itu, tingkat kerentanan pesisir
menunjukkan bahwa 25% wilayah tergolong sangat rentan, 10% rentan, 50% tidak
rentan, dan 15% sangat tidak rentan. Hasil indeks kelayakan wisata pesisir
menunjukkan bahwa 35% wilayah tergolong sangat layak, 30% layak bersyarat,
dan 35% moderat untuk dikembangkan sebagai kawasan wisata bahari. Daya
dukung kawasan menunjukkan kapasitas maksimal sebanyak 120 orang per hari
untuk aktivitas rekreasi pantai dan 52 orang per hari untuk aktivitas berenang.
Temuan ini menunjukkan bahwa Pulau Tomahu memiliki potensi wisata tinggi
dengan kapasitas lingkungan yang memadai untuk mendukung pengembangan
wisata bahari berkelanjutan. Tomahu Island, situated in South Buru Regency, Maluku, represents a coastal
region with considerable potential for development as a marine tourism destination.
However, the area is also exposed to climate change impacts, necessitating that any
development efforts emphasize sustainability and account for environmental
vulnerability. This study sought to evaluate the coastal tourism suitability,
vulnerability levels, and tourism carrying capacity of Tomahu Island. The
methodology involved field observations and spatial analysis, employing the
Tourism Suitability Index (IKW), Coastal Vulnerability Index (CVI), and
calculations of tourism carrying capacity.
Findings revealed that 85% of the area was categorized as highly suitable, while
the remaining 15% was considered suitable for coastal tourism development. In
terms of coastal vulnerability, 25% of the area was classified as highly vulnerable,
10% as vulnerable, 50% as not vulnerable, and 15% as not very vulnerable. The
Coastal Tourism Feasibility Index indicated that 35% of the region was deemed
highly feasible, 30% conditionally feasible, and 35% moderately feasible for
marine tourism development. The carrying capacity analysis estimated a maximum
limit of 120 visitors per day for beach recreation and 52 visitors per day for
swimming activities. These findings underscore Tomahu Island’s strong potential
for sustainable marine tourism development, supported by an environment capable
of accommodating tourism activities without exceeding its ecological limits.
