| dc.contributor.advisor | Batubara, Rima P | |
| dc.contributor.advisor | Purnama, Teguh Jati | |
| dc.contributor.author | SUGIAWAN, FADLIQAL ARSYA RIZQI | |
| dc.date.accessioned | 2025-07-30T02:42:31Z | |
| dc.date.available | 2025-07-30T02:42:31Z | |
| dc.date.issued | 2025 | |
| dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/166162 | |
| dc.description.abstract | Kupu-kupu di beberapa wilayah Indonesia masih menghadapi tantangan
signifikan akibat terbatasnya data dan informasi yang akurat mengenai sebaran
serta keanekaragamannya. Kupu-kupu, sebagai bioindikator kualitas ekosistem,
memiliki potensi besar untuk dijadikan objek wisata edukasi dan konservasi.
Keindahan dan keragaman warna menjadikan kupu-kupu memiliki nilai estetika
tinggi yang berpotensi menjadi daya tarik utama dalam perencanaan ekowisata
kupu-kupu. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode transek jalur dan
jelajah. Jenis data mencakup data sumber daya ekowisata dan data tingkat minat
siswa terhadap kupu-kupu. Analisis data dengan metode deskriptif kualitatif dan
kuantitatif. Nilai indeks penelitian menunjukkan tingkat keanekaragaman yang
tinggi, penyebaran spesies yang merata dengan komunitas yang stabil, dan tidak
adanya spesies yang mendominasi. Jenis kupu-kupu yang paling banyak ditemukan
adalah Acraea terpsicore dari famili Nymphalidae, sedangkan habitat dengan
tingkat keanekaragaman tertinggi terdapat pada kawasan hutan. Luaran yang
dihasilkan adalah buku pengenalan jenis kupu-kupu dan perancangan program
ekowisata kupu-kupu. | |
| dc.description.abstract | Butterflies in some parts of Indonesia still face significant challenges due to
limited data and accurate information on their distribution and diversity. Butterflies,
as bioindicators of ecosystem quality, have great potential to be used as educational
and conservation tourism objects. The beauty and diversity of colors make
butterflies have a high aesthetic value that has the potential to become the main
attraction in butterfly ecotourism planning. This research was conducted using the
transect path and cruising method. Data types include data on ecotourism resources
and data on the level of student interest in butterflies. Data analysis using
descriptive qualitative and quantitative methods. The research index value shows a
high level of diversity, an even distribution of species with a stable community, and
the absence of dominating species. The most common butterfly species found was
Acraea terpsicore from the Nymphalidae family, while the habitat with the highest
level of diversity was found in the forest area. The output produced is a book of
butterfly species introduction and butterfly ecotourism program design. | |
| dc.description.sponsorship | | |
| dc.language.iso | id | |
| dc.publisher | IPB University | id |
| dc.title | Perencanaan Ekowisata Kupu-Kupu di Pulau-Pulau Kecil Bagian Selatan Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau | id |
| dc.title.alternative | Butterfly Ecotourism Planning in Southern Small Islands of Bintan Regency Riau Islands Province | |
| dc.type | Tugas Akhir | |
| dc.subject.keyword | Ecotourism | id |
| dc.subject.keyword | Butterflies | id |
| dc.subject.keyword | Small Islands | id |
| dc.subject.keyword | Student Interest | id |