Perilaku Harian, Palatabilitas, dan Nilai Ekonomi Pakan Harian Nuri Maluku di Kandang Penangkaran BRIN Bogor
Date
2025Author
Risnanda, Zahra Adelya
Masyud, Burhanuddin
Prijono, Siti Nuramaliati
Metadata
Show full item recordAbstract
Nuri Maluku (Eos bornea) merupakan burung endemik Indonesia yang meskipun berstatus Least Concern (LC) menurut IUCN, tetap menghadapi ancaman seperti perusakan habitat, deforestasi, perdagangan ilegal, dan penangkapan liar. Salah satu upaya pelestarian yang dilakukan adalah melalui penangkaran di Animalium BRIN Cibinong, Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perilaku harian, palatabilitas, serta nilai ekonomi pakan harian sebagai dasar dalam pengelolaan penangkaran yang efektif dan efisien. Metode scan sampling digunakan untuk mengamati perilaku harian dengan interval satu menit, sedangkan metode cafetarian feeding digunakan untuk menilai preferensi pakan selama 20 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku penggunaan ruang merupakan aktivitas paling dominan (56%), dengan aktivitas istirahat sebagai yang tertinggi (42%), dan defekasi sebagai aktivitas terendah (0,42%). Pakan dengan palatabilitas tertinggi adalah air gula (42,82%), sedangkan mangga paling rendah (0,19%). Kebutuhan pakan harian untuk delapan ekor Nuri Maluku adalah 5,5 kg, dengan nilai ekonomi harian Rp179.950,00 atau sekitar Rp5.398.500,00 per bulan. The Red Lory (Eos bornea) is an Indonesian endemic bird species currently listed as Least Concern (LC) by the IUCN, yet still threatened by habitat destruction, deforestation, illegal trade, and poaching. One conservation effort being implemented is captive breeding at the Animalium BRIN in Cibinong, Bogor. This study aimed to assess the daily behavior, feed palatability, and daily economic value of feed as a basis for effective and efficient captive management. The scan sampling method was used to observe daily behavior at one-minute intervals, while the cafetarian feeding method was used to assess feed preference over 20 days. Research results showed that spatial use behavior was the most dominant activity (56%), with resting as the highest specific activity (42%), and defecation the least frequent (0.42%). Sugar water was the most preferred feed (36.37%), while mango was the least preferred (0.10%). The total daily feed requirement for eight Moluccan Red Lories was 5.5 kg, with a daily economic value of IDR 179,950.00, or approximately IDR 5,398,500.00 per month.
