Show simple item record

dc.contributor.advisorDahri
dc.contributor.authorDamanik, Desri Yohanna Natalina
dc.date.accessioned2025-07-29T08:25:12Z
dc.date.available2025-07-29T08:25:12Z
dc.date.issued2025
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/166124
dc.description.abstractPermintaan terhadap sayur-sayuran di Indonesia terus meningkat seiring masyarakat yang semakin sadar pola makan yang sehat dan bergizi. Pertanian modern berbasis teknologi seperti hidroponik Nutrient Film Technique (NFT) dimanfaatkan untuk efisiensi aspek produksi dan meningkatkan produktivitas tanaman. VG Farm Hydroponic merupakan usaha budidaya sayuran hidroponik yang mengalami kendala terbatasnya konsumen, sehingga produk selada hijau tidak tersalurkan dengan maksimal dan menimbulkan sayuran tidak terjual. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pengembangan usaha yang tepat, mendeskripsikan penerapan kemitraan, serta membandingkan pendapatan sebelum dan sesudah kemitraan. Metode analisis yang digunakan meliputi IFE, EFE, SWOT, QSPM, dan analisis finansial (penerimaan, pengeluaran, laba-rugi, dan R/C rasio). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan strategi kemitraan pola dagang dapat meningkatkan pendapatan VG Farm Hydroponic, dari rata-rata Rp1.039.675 menjadi Rp3.835.923. Nilai R/C rasio juga meningkat dari 1,29 menjadi 1,99, yang menunjukkan kemitraan layak diterapkan sebagai strategi pengembangan usaha.
dc.description.abstractDemand for vegetables in Indonesia continues to increase as people become more aware of a healthy and nutritious diet. Modern technology-based agriculture such as Nutrient Film Technique (NFT) hydroponics is utilized to streamline production aspects and increase plant productivity. VG Farm Hydroponic is a hydroponic vegetable cultivation business that has the problem of limited consumers, so that green lettuce products are not maximally distributed and cause food loss. This research aims to analyze the right business development strategy, describe the implementation of the partnership, and compare income before and after the partnership. The analysis methods used include IFE, EFE, SWOT, QSPM, and financial analysis (revenue, expenses, profit and loss, and R/C ratio). The results showed that the implementation of the trade pattern partnership strategy could increase VG Farm Hydroponic's income, from an average of Rp1,039,675 to Rp3,835,923. The R/C ratio also increased from 1.29 to 1.99, indicating that the partnership is feasible as a business development strategy.
dc.description.sponsorship
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleStrategi Pengembangan Usaha melalui Kemitraan dalam Meningkatkan Pendapatan Usaha Selada Hijau di VG Farm Hydroponic Kabupaten Slemanid
dc.title.alternativeBusiness Development Strategy through Partnership in Increasing Green Lettuce Business Income at VG Farm Hydroponic Sleman Regency
dc.typeTugas Akhir
dc.subject.keywordDevelopment strategyid
dc.subject.keywordhydroponicid
dc.subject.keywordpartnershipid
dc.subject.keywordgreen lettuceid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record