Manajemen Rehabilitasi dan Tingkat Kesiapan Pelepasliaran Orangutan Kalimantan di Yayasan Penyelamatan Orangutan Sintang, Kalimantan Barat
Abstract
Orangutan kalimantan merupakan primata endemik Kalimantan dan mamalia arboreal terbesar di dunia yang berstatus critically endangered (CR) oleh IUCN dan Apendiks I CITES. Yayasan Penyelamatan Orangutan Sintang (YPOS) di Kalimantan Barat menjadi pusat rehabilitasi yang bermitra dengan BKSDA Kalimantan Barat dalam fokus penyelamatan, rehabilitasi, dan pelepasliaran orangutan kalimantan. Manajemen rehabilitasi di YPOS dirangkai secara menyeluruh dari aspek kesehatan, pakan, kandang, hingga tahapan rehabilitasi. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi aspek teknis manajemen rehabilitasi,
menduga alokasi waktu aktivitas harian, serta menilai kesiapan pelepasliaran orangutan. Data dikumpulkan melalui wawancara, dan studi pustaka, serta pengamatan focal animal sampling pada dua individu orangutan betina. Hasil pengamatan menunjukkan manajemen rehabilitasi sudah dilakukan dengan baik, dilihat aspek standar perilaku alami dan standar kesehatannya. Dari hasil penilai kesiapan diketahui Bondan memiliki kesiapan lebih tinggi dan telah memenuhi kriteria pelepasliaran dibandingkan Gieke yang masih memerlukan peningkatan keterampilan dan pembentukan perilaku alami.
