Status Pencemaran sebagai Landasan Pengelolaan Pesisir Perairan Anyer-Panimbang, Provinsi Banten
Date
2025Author
Jiansarani, Beutari
Wulandari, Dwi Yuni
Pratiwi, Niken Tunjung Murti
Metadata
Show full item recordAbstract
Pengaruh dari faktor lingkungan dan antropogenik di sekitar perairan Anyer-Panimbang dapat memberikan perubahan pada kondisi kualitas perairan dan berpotensi mencemari perairan di wilayah tersebut jika tidak dikelola secara baik. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan status pencemaran perairan Anyer-Panimbang, Provinsi Banten berdasarkan tiga metode berbeda (IP, STORET, dan CCME), lalu diproyeksikan dalam model STELLA untuk menggambarkan dinamika kualitas air dan pencemaran pada musim hujan dan kemarau. Data sekunder yang digunakan berupa parameter kualitas air (suhu, DO, salinitas, pH, amonia, nitrat, nitrit, dan ortofosfat) dari Monitoring Lingkungan BPKIL Serang, curah hujan dari BMKG Serang, pasang surut dari BIG, dan arus dari Marine Copernicus. Hasil menunjukkan bahwa status pencemaran perairan Anyer-Panimbang secara keseluruhan tergolong cemar ringan hingga sangat buruk berdasarkan tiga metode kualitas air (IP, STORET, CCME). Skenario efisiensi pada musim hujan (16% N dan 8% P untuk ekosistem koral dan 20% N dan 10% P untuk mangrove) dan kemarau (14% N dan 7% P untuk koral dan 18% N dan 9% P untuk mangrove) mencapai status cemar ringan hingga tahun 2040. The influence of environmental and anthropogenic factors around Anyer-Panimbang waters could change water quality conditions and potentially pollute waters in the region if not managed properly. This study aims to determine the pollution status of Anyer-Panimbang waters, Banten Province based on three different methods (IP, STORET, and CCME), and then projected in the STELLA model to describe the dynamics of water quality and pollution in the rainy and dry seasons. Secondary data used included water quality parameters (temperature, DO, salinity, pH, ammonia, nitrate, nitrite, and orthophosphate) from BPKIL Serang Environmental Monitoring, rainfall from BMKG Serang, tides from BIG, and currents from Marine Copernicus. The Results show that the overall pollution status of Anyer-Panimbang waters is classified as lightly polluted to very poor based on three water quality methods (IP, STORET, CCME). The efficiency scenarios in the rainy (16% N and 8% P for coral ecosystems and 20% N and 10% P for mangroves) and dry seasons (14% N and 7% P for coral and 18% N and 9% P for mangroves) reached the status of lightly polluted until 2040.
