Show simple item record

dc.contributor.advisorWiraguna, Edi
dc.contributor.authorPRASETIO, DIMAS YUDHA
dc.date.accessioned2025-07-28T07:25:02Z
dc.date.available2025-07-28T07:25:02Z
dc.date.issued2025
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/166015
dc.description.abstractDIMAS YUDHA PRASETIO. Judul laporan akhir “ Perbandingan Hasil Panen Di Lahan Tergenang Dan Lahan Tidak Tergenang Pada Perkebunan Kelapa Sawit ( Elaeis guineensis Jacq.)”. Dibimbing oleh EDI WIRAGUNA. Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) adalah komoditas utama di Indonesia yang berperan besar dalam ekspor dan berbagai sektor industri, termasuk pangan dan energi terbarukan. Proses panen menjadi tahap penting dalam budidaya, dengan hasil yang dipengaruhi oleh faktor agronomis dan kondisi lingkungan, seperti genangan air. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kondisi lahan (tergenang dan tidak tergenang) serta tingkat kematangan buah terhadap jumlah tandan yang dipanen, serta mengkaji dampak genangan air terhadap hasil panen. Penelitian dilakukan di PT Socfindo Kebun Tanjung Buluh, Sumatera Utara, pada Oktober– November 2024 menggunakan metode Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dua faktor, yaitu kondisi lahan dan mutu buah (matang, busuk, partenokarpi), dengan pengamatan di tiga Tempat Pengumpulan Hasil (TPH). Data diambil melalui estimasi produksi menggunakan Angka Kerapatan Panen (AKP) dan pengamatan visual mutu buah. Hasil menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan dalam jumlah tandan antara lahan tergenang dan tidak tergenang (P-value = 0,5805). Namun, mutu buah berbeda nyata (P-value = 0,001), di mana buah matang lebih banyak di lahan tidak tergenang, sementara buah busuk dan partenokarpi lebih banyak di lahan tergenang.
dc.description.abstractOil palm (Elaeis guineensis Jacq) is a major commodity in Indonesia, contributing significantly to national exports and various industries, including food and renewable energy. Harvesting is a crucial stage in oil palm cultivation, with yields influenced by agronomic factors and environmental conditions such as waterlogging. This study aims to examine the effect of land conditions (waterlogged vs. non-waterlogged) and fruit ripeness on the number of harvested bunches, as well as to identify the impact of waterlogging on harvest outcomes. The research was conducted at PT Socfindo Tanjung Buluh Estate, North Sumatra, from October to November 2024 using a Randomized Complete Block Design (RCBD) with two factors: land condition and fruit quality (ripe, rotten, and parthenocarpic), observed at three Harvest Collection Points (TPH). Data were collected through production estimates using Harvest Density Index (AKP) and visual assessment of fruit quality. The results showed no significant difference in the number of bunches harvested between waterlogged and non-waterlogged areas (P-value = 0.5805). However, fruit quality differed significantly (P-value = 0.001), with more ripe fruits found in non-waterlogged areas, while rotten and parthenocarpic fruits were more common in waterlogged areas.
dc.description.sponsorship
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePERBANDINGAN HASIL PANEN DI LAHAN TERGENANG DAN LAHAN KERING PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.)id
dc.title.alternative
dc.typeTugas Akhir
dc.subject.keywordAKPid
dc.subject.keywordOil palmid
dc.subject.keywordWaterloggingid
dc.subject.keywordFruit qualityid
dc.subject.keywordRKLTid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record