Preferensi Konsumen dan Analisis Usaha Produk Urban Farming Kit di PT XYZ
Abstract
Urbanisasi yang pesat menyebabkan berkurangnya lahan pertanian di wilayah perkotaan, sehingga urban farming menjadi solusi strategis untuk mendukung
kemandirian pangan melalui pemanfaatan lahan terbatas. PT XYZ memiliki potensi internal yang kuat namun strategi perusahaan belum memanfaatkan peluang pasar urban farming skala rumahan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis preferensi konsumen terhadap kombinasi atribut urban farming kit, merancang produk sesuai preferensi, dan menganalisis usaha dari aspek finansial. Metode yang digunakan adalah analisis konjoin dan perencanaan bisnis dengan melibatkan 100 responden melalui teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa atribut harga merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Kombinasi atribut paling disukai meliputi variasi benih, isi lengkap, kemasan kardus, harga Rp20.000–35.000, dan penjualan melalui marketplace. Produk urban farming kit dirancang menyesuaikan preferensi konsumen dan layak secara finansial, dengan R/C ratio 1.4. Nilai BEP tercapai pada penjualan 545 unit pada tahun pertama dan 730 unit pada tahun kedua. Rapid urbanization has led to a reduction in agricultural land in urban areas,
making urban farming a strategic solution to support food independence through
the utilization of limited land. PT XYZ has strong internal potential, but the
company's strategy has not yet exploited the market opportunities for home-scale
urban farming. This study aims to analyze consumer preferences for the
combination of urban farming kit attributes, design products according to
preferences, and analyze the business from a financial aspect. The method used is
conjoint analysis and business planning, involving 100 respondents through a
purposive sampling technique. The results showed that price attributes are the most
influential factors in purchasing decisions. The most preferred attribute
combinations include seed variety, complete contents, cardboard packaging, a price
of Rp20,000–35,000, and sales through the marketplace. The urban farming kit
product is designed to suit consumer preferences and is financially feasible, with a
R/C ratio of 1.4. The BEP value was achieved with sales of 545 units in the first
year and 730 units in the second year.
