Sistem Monitoring Kelembapan Tanah dan Water Level untuk Mengotomatisasi Alat Penyiraman Otomatis Berbasis IoT
Abstract
Tumbuhan secara umum memiliki rentang kelembapan tanah dan kadar air yang optimal untuk pertumbuhannya. Kedua hal tersebut merupakan aspek krusial yang menentukan pertumbuhan tanaman. Penyiraman tanaman secara manual mengakibatkan ketidakakuratan dalam distribusi air, pemborosan waktu dan tenaga kerja, serta biaya operasional yang tinggi. Penyiraman manual masih diterapkan di BSIP Agroklimat dan Hidrologi Pertanian sehingga diperlukan solusi yang lebih efisien untuk meningkatkan efektivitas dan produktivitas penyiraman. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode teknologi Smart Farming IoT yang dapat mengukur kadar kelembapan tanah dan ketinggian air di wadah penampung dengan menggabungkan sensor kelembapan tanah dan sensor ultrasonik dengan tujuan mengotomatisai penyiraman tanaman dan ketersediaan air secara otomatis, meningkatkan efisiensi pengawasan lingkungan dan tanaman, sehingga menghasilkan pertanian yang lebih konsisten dan optimal. Plants generally have an optimal range of soil moisture and water levels for their growth. These two aspects are crucial factors that determine plant development. Manual watering often leads to inaccuracies in water distribution, wastage of time and labor, and high operational costs. Manual irrigation is still applied at the BSIP Agroclimate and Agricultural Hydrology division, necessitating a more efficient solution to enhance the effectiveness and productivity of watering. In this study, researchers utilize Smart Farming IoT technology to measure soil moisture levels and water height in storage containers by integrating soil moisture sensors and ultrasonic sensors. The goal is to automate plant watering and water availability, improve environmental and plant monitoring efficiency, and achieve more consistent and optimal farming outcomes.
