Analisis Pendapatan Usahatani Padi dengan Sistem Tanam Benih Langsung (TABELA) dan Tanam Pindah (TAPIN) (Studi Kasus: Desa Dresi Kulon, Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang)
Abstract
Sektor pertanian memegang peranan penting dalam pembangunan nasional, namun produksi padi mengalami penurunan salah satunya yaitu Provinsi Jawa Tengah. Upaya pemerintah dalam meningkatkan produksi salah satunya yaitu menerapkan metode budidaya padi dengan sistem tanam benih langsung (Tabela). Dresi Kulon merupakan salah satu desa di Kabupaten Rembang yang sudah menerapkan sistem Tabela sejak tahun 2010. Proses peralihan ke sistem ini berlangsung lambat karena kekhawatiran terhadap risiko kegagalan dalam penerapan Tabela. Penelitian ini bertujuan membandingkan keragaan usahatani, pendapatan, dan efisiensi biaya antara sistem Tabela dan Tapin. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif, pendapatan, R/C ratio, serta Uji Beda T-Test. Hasil menunjukkan bahwa produktivitas padi sistem Tabela lebih tinggi yaitu 5,48 ton/ha dibandingkan sistem Tapin yaitu 4,86 ton/ha. Pendapatan pada sistem Tabela lebih besar yaitu Rp 13.410.056 dan pada sistem Tapin Rp 9.266.855. R/C ratio pada sistem Tabela lebih besar yaitu 1,67 dibandingkan sistem Tapin yaitu sebesar 1,45. Uji beda menunjukkan perbedaan signifikan pada produktivitas, penerimaan total, pendapatan, dan R/C ratio, namun tidak berbeda signifikan pada total biaya.
