Kombinasi Tepung Sorgum (Sorghum Bicolor, L) dan Tepung Hati Ayam dalam Pembutan SorChik Sebagai Alternatif Snack Remaja
Abstract
Anemia merupakan salah satu masalah yang sering terjadi pada remaja. Khususnya remaja putri, yang dapat berdampak pada penurunan produktivitas, konsentrasi belajar, dan pertumbuhan. Upaya pencegahan anemia dapat dilakukan melalui peningkatan konsumsi makanan bergizi yang zat besi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan cookies sebagai alternatif snack bergizi bagi remaja dengan memanfaatkan pangan lokal yaitu tepung sorgum (sorgum bicolor, L) dan tepung hati ayam. Sorgum merupakan sumber zat besi nabati yang bebas gluten dan kaya serat pangan, sedangkan hati ayam merupakan sumber zat besi heme dengan bioavailabilitas tinggi. Penelitian ini menggunakan dua formulasi,
yaitu F1 (80% tepung sorgum : 20% tepung hati ayam) dan F2 (60% tepung sorgum dan 40% tepung hati ayam). Hasil menunjukan bahwa F1 memiliki tingkat penerimaan tertinggi dan dipilih sebagai formula terbaik. Kandungan gizi
pertakaran saji (50g) produk F1 sebesar energi 224 kkal, protein 6,5g, dan zat besi 21,3 mg, dengan kontribusi terhadap Angka Kecukupan Gizi (AKG) remaja sebesar 21,3% untuk zat besi. Analisis biaya menggunakan metode full costing menghasilkan harga jual sebesar Rp14.000 per kemasan. Dengan demikian, cookies berbahan dasar tepung sorgum dan hati ayam memiliki potensi sebagai camilan fungsional untuk membantu memenuhi kebutuhan zat gizi dan mencegah anemia
pada remaja. Anemia is a common health issue among adolescents, particularly girls, and may lead to reduced productivity, poor academic performance, and impaired growth. One strategy to prevent anemia is through the consumption of nutrientdense foods rich in iron. This study aimed to develop cookies as a nutritious snack alternative for adolescents by utilizing sorghum flour (Sorghum bicolor, L) and chicken liver flour. Sorghum is a gluten-free cereal rich in plant-based iron and dietary fiber, while chicken liver provides highly bioavailable heme iron. Two formulations were used: F1 (80% sorghum flour : 20% chicken liver flour) and F2 (60% sorghum flour : 40% chicken liver flour). The results indicated that F1 was the most preferred formulation. Each 50 g serving of F1 cookies contained 224 kcal energy, 6.5 g protein, and 3.2 mg iron, contributing 21.3% to the adolescent Recommended Dietary Allowance (RDA) for iron. Cost analysis using the full costing method showed a selling price of IDR 14,000 per pack. Therefore, these cookies have potential as a functional snack to support nutritional adequacy and aid in anemia prevention among adolescents.
